Pasar Rakyat, Jalur Promosi Wisata Kuliner

Category: Icip-icip Kuliner • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2015-08-01

"Wisata kuliner selain menikmati makanan dan minuman khas suatu daerah, juga sebagai 'pintu' bagi wisatawan untuk memahami adat istiadat, sejarah, serta tempat wisata di daerah tersebut. "


Seperti yang diungkapkan Amanda Katili Niode, ketua Omar Niode Foundation dalam pembukaan seminar 'Patali Day: Meraih Untung dari Bisnis Wisata Kuliner melalui Pasar Rakyat' di rangkaian acara Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya, awal Agustus 2015 lalu.



Amanda Katili Niode yang menjadi duta World Food Travel Association (WFTA), yaitu Asosiasi Wisata Kuliner Dunia yang berpusat di Amerika Serikat ini juga mengungkapkan bahwa industri wisata kuliner, melibatkan banyak pihak. Paling tidak ada 20 kelompok yang saling terkait, yaitu:

Makanan & Minuman

Restoran dan jasa makanan-minuman, produsen dan distributor makanan-minuman, kelas memasak, acara kuliner, pedagang dan toko kuliner, ladang, pasar petani.

Travel & Keramahan

Organisasi pemasaran destinasi wisata, operator wisata kuliner, pemandu, paket dan agen perjalanan, penginapan, atraksi kuliner, pertemuan dan konvensi.

Kelompok Terkait

Asosiasi dan kelompok dagang, mahasiswa dan peneliti, media, jasa profesional, platform teknologi, pemerintah.

Konsumen



Wisata kuliner merupakan perjalanan dan pengalaman menikmati makanan-minuman yang unik dan mudah diingat. Wisata kuliner pun tak harus selalu megah atau eksklusif, bukan pula tentang daftar panjang restoran tersohor, restoran bintang lima, atau gourmet. Karena wisata jenis ini bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja, di tempat yang jauh maupun dekat, termasuk salah satunya adalah menyambangi pasar.



Pasar dalam wisata kuliner dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat, menambah dan meningkatkan kesempatan berusaha, sekaligus meningkatkan perputaran ekonomi daerah. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wisatawan membelanjakan 25% dari total biaya perjalanan untuk makanan. Jadi wisata kuliner selain menjadi penunjang pariwisata juga berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik, sektor kuliner berkontribusi pada nilai tambah bruto sebesar Rp208,6 trilyun pada 2013. juga sangat besar kontribusinya pada per



Karena pasar adalah jalur promosi pelestarian budaya dan warisan lokal, pertemuan budaya, suara, dan warna kehidupan sehari-hari masyarakat suatu daerah. Di pasar juga wisatawan bisa berinteraksi dengan para pedagang pasar, mengabadikan foto bahan dan makanan yang dijual maupun disajikan. Bahkan di beberapa tempat wisatawan bisa melihat langsung cara memasak pangan lokal tersebut. Seru, kan! ◼

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment