Lumpia

Category: Icip-icip Kuliner • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2015-07-06

Lumpia (lunpia) berasal dari Hokkian, negeri Tiongkok. Panganan yang berbentuk gulungan lapisan tepung yang tipis ini berisi sayuran, daging, dengan aroma bumbu rempah.


Awal mulanya, cara makan lumpia secara tradisional adalah dengan meletakkan kulit lumpia yang lebar dan tipis di atas telapak tangan kiri. Bahan-bahan isian diletakkan di atasnya, disiram bumbu tauco, kemudian kulit lumpia dilipat dan digulung. Disantap dengan batang daun bawang.



Untuk bahan isiannya biasanya mengunakan rebung, wortel, dan kecambah. Selain itu ada tau-koa yaitu tahu kering yang di-marinate, udang kering dan udang besar, daging masak kecap. bunga kiemcam kering, kacang, dan tambahna lainnya. Semua bahan dimasak dan diaduk di wajan besar dengan minyak yang banyak dan air, hingga semua bahan dan bumbu tercampur rata.



Setelah didinginkan, semua bahan isian dimasukkan ke dalam bungkusan kain besar, kemudian diperas sampai kering, hingga tak ada tetesan yang tersisa. Proses pengolahannya memakan waktu 2 hari, hal ini agar minyak, air, bumbu ngo hiong dan kecapnya merasuk ke dalam bahan isian.



LUMPIA SEMARANG

Adalah sebutan untuk lumpia yang dimakan oleh keturunan Tanglang yang merantau di Semarang. Berbahan utama rebung yang difermentasi, dicacah lalu dicampur dengan udang kering giling. Bisa dimakan basah ataupun digoreng, disantap dengan saus berwarna cokelat bercita rasa manis dan potongan mentimun.



LUMPIA JAKARTA

Bahan isiannya adalah bengkoang, tauge, irisan tahu, daging ayam, dan bawang goreng.



POKPIA PADANG

Adalah sebutan lumpia di Padang. Adonan kulit pokpia, dilapisi sepotong daun selada, diolesi sambal dan tauco manis. Ditambah bahan isian yaitu bengkoang, wortel, daging, bawang goreng, telor dadar iris, tau-koa yang ditumis menjadi satu. Kemudian dilipat dan dugulung, siap disantap. Atau digoreng dan disantap dengan cabai giling dan cuka yang diencerkan dengan air.



POKPIA MEDAN

Isian pokpia Medan sama dengan pokpia Padang, namun ditambah dengan bokni. Tumisan isi dibuat masing-masing secara terpisah. Baru dicampur ketika hendak digulung. Bisa dimakan basah atau digoreng, disantap dengan sambal yang sedikit kental bercita rasa manis. ◼



Sumber:

Indra Ketaren, pendiri MAGASI

MAGASI (Masyarakat Gastronomi Indonesia) adalah yayasan yang memperjuangkan kepentingan gastronomi Indonesia. Menggali falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat, dan kearifan lokal. Serta menyebarluaskan dan melestarikan kekayaan gastronomi dan warisan tradisional Nusantara.

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment