Bila disantap di tempat, nasi kuning akan disajikan dalam piring dengan sambal goreng kentang, kering ubi, abon cakalang, suwiran daging sapi, serundeng, telur, dan sambal terasi. Cita rasanya gurih, bercampur sedap dengan aroma sambal terasinya.

Keunikan malah terdapat pada bungkusan yang dibawa pulang. Pembungkusnya adalah daun woka yaitu daun lontar yang mirip seperti janur, bila dibentangkan bentuknya melebar seperti kipas. Nasi kuning dan semua lauk-pauk diletakkan di atas daun woka kemudian dilipat dan diikat di satu sisi. Bila pembeli juga ingin telur rebus sebagai lauk, telur rebus yang masih belum dikupas akan diselipkan di antara lipatan daun.

"Yang sibuk di dapur semua basudara, ada anak, keponakan, juga tetangga," kata Hj. Salma Simen, pemilik rumah makan yang mulai berjualan pada 1970 bersama almarhum suaminya. Dahulu hanya bermodal dengan seliter beras setiap hari, kini jangan ditanya berapa liter beras yang harus dimasak. Karena rumah makan ini tak pernah sepi pengunjung walaupun hanya buka 4 jam setiap pagi.

RUMAH MAKAN NASI KUNING SAROJA

Jl. Diponegoro No.9, Manado

Telepon: (0431) 851597

Jam buka: 05.00 ‐ 09.00 WITA