Ruangan yang luas dengan meja-meja besar dan kursi yang mengelilingi. Dapurnya berada persis di sebelah pintu masuk, biasanya setiap pengunjung yang datang langsung bisa memesan. Entah apakah tiap pesanan langsung diingat, yang jelas tante yang sibuk di depan kuali terus menuangkan bubur tinutuan ke dalam piring-piring saji. Tak perlu menunggu lama sampai hidangan datang.

Sepiring tinutuan hangat dengan kuah berwarna kuning bercampur dengan bubur beras dan pipilan jagung. Tampilannya sungguh menggoda. Suwiran tipis daging cakalang bercampur dengan bawang goreng ditumpuk di atas potongan sayur bayam, kangkung, kemangi, dan daun gedi. Daun gedi adalah salah satu daun yang menjadi khas tinutuan, yang akan berlendir bila direndam dalam air.

Kalau mau yang lebih berat, silakan pesan nasi kuning yang dihidangkan komplit dengan bihun, kentang goreng parut, dan abon ikan cakalang. Selain itu ada pula mi cakalang, berupa mi kuning dengan irisan kubis dan caisim yang direndam kuah kaldu dengan cita rasa gurih dan ringan.

Bukan kuliner tanah Minahasa bila tanpa cita rasa pedas. Sebagai penambah rasa pedas, tersedia tiga macam sambal di setiap meja. Sambal roa (rica, terasi, dan ikan roa asap), sambal masak (rica, tomat, dan kecap), atau sambal bekasang (rica, terasi, dan ikan cakalang rebus). Sambal ini juga dijadikan cocolan saat menyantap pisang goreng dan tahu goreng berbalut tepung berukuran jumbo dengan isian sayur.

(Dari kiri ke kanan): sambal bekasang, sambal masak, sambal roa

RUMAH MAKAN KIM KIM

Jl. Madidir Weru LIngkungan 1, Bitung

Telepon: 0812 4429 024

Jam buka: 07.00 ‐ 12.00 WITA