Kembali ke Masa Kecil di Future Park Jakarta

Category: Jalan-jalan • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2019-06-24

Siapa yang seharusnya menikmati sebuah pameran seni? Jawabannya adalah semua orang dari segala usia. Berkunjung ke pameran seni digital kali ini membuat saya merasa kembali ke zaman anak-anak. Satu catatan penting adalah jangan ke sana sendirian!




Mengapa jangan sendirian ke sana? Karena Future Park Jakarta merupakan pameran instalasi seni yang menyajikan karya-karya digital dan harus dinikmati bersama orang lain. Jadi bisa saling foto! Itu penting! Beruntung saya datang bersama Andrew @TukangNgider, walaupun dari 400 foto yang saya ambil, mungkin foto Andrew yang bagus hanya satu. Ha… ha… ha…



“Akan ada aktivitas tanpa batas dan memberi pengalaman hubungan antar manusia dan pemahaman akan lingkungan sekitar,” kata Akitae Matsumoto, CEO teamLab Kids. Kelompok seni kolektif dari Jepang ini melibatkan 600 orang dari berbagai bidang, mulai seniman, desainer, animator, dan programmer. teamLab Future Park and Animals of Flower, Symbiotic Lives yang hadir di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan ini merupakan pameran instalasi seni kelas dunia.



Siapkan diri untuk terkagum-kagum dan bergembira, saat memasuki lorong gelap menuju ruang-ruang instalasi.



GRAFITTI NATURE: LOST, IMMERSED, AND REBORN

Sebuah ruangan besar dikelilingi dinding kaca. Ruangan ini dipenuhi bunga dan binatang warna-warni yang bergerak, menyebar, di dinding kaca dan lantai. Bunga-bunga bermekaran di sekeliling kaki saya, saat saya berdiri diam. Bila saya bergerak pindah, bunga-bunga pun bertebaran. Ruangan gelap ini ‘bercahaya’. Sampai bingung, rasanya ingin berfoto di berbagai sudut. Saya dan Andrew pun rela berguling-guling di lantai karena ‘mengejar’ ikan paus.



Di sini semua pengunjung boleh ikut berkreasi. Tentu saja kami tak melewatkan kesempatan ini. Sempat bimbang memilih kertas gambar dengan pola berbentuk bunga, kupu-kupu, atau buaya. Akhirnya saya mengambil kertas bergambar bunga dan Andrew bergambar kupu-kupu. Kami warnai sesuka hati. Setelah selesai, gambar akan di-scan. Dalam hitungan detik, bunga hasil karya saya sudah bertebaran di mana-mana, tak lama kemudian kupu-kupu Andrew berterbangan.






ANIMALS OF FLOWER, SYMBIOTIC LIVES

Berbagai hewan berjalan pelan menyusuri dinding ruangan. Dari bentuknya terlihat jelas ada harimau, gajah, kambing, kuda, kangguru, sampai bebek dan tupai pun ada. Tubuh hewan-hewan ini diselimuti bunga. Bila kita sentuh atau usap dinding saat mereka lewat, bunga-bunga akan lepas dari tubuh mereka dan hewan itu pun hilang. Lalu perlahan akan muncul lagi dengan tubuh yang kembali dipenuhi bunga.





SLIDING THROUGH THE FRUIT FIELD

Saya jadi teringat masa kecil saat main perosotan. Hanya saja, di sini bidang seluncurnya cukup lebar, mampu meluncurkan 4 orang sekaligus. Di bidang meluncur bertebaran gambar lingkaran-lingkaran berwarna-warni dan bunga-bunga yang memantul ke sana kemari.



Kata petugas yang berjaga, bila lingkaran biru bertemu benih bunga, bunga akan bertunas dan berbunga. Bila lingkaran kuning menyentuh bunga maka bunga akan berbuah. Wah, terus terang saya tidak memerhatikan hal ini. Saya sibuk bolak-balik, tanpa sepatu saya menapaki tangga lalu merosot ke bawah sambil tertawa-tawa.






SKETCH AQUARIUM

Dinding ruang instalasi ini mirip akuaarium. Hewan-hewan laut berenang ke sana-ke mari. Sekali lagi, pengunjung boleh berkreasi. Memilih hendak mewarnai ikan, ubur-ubur, atau kura-kura. Saya memilih ubur-ubur, sementara Andrew memilih ikan. Setelah gambar selesai di-scan, ubur-ubur saya langsung ‘berenang’ di dinding.



Jangan buru-buru keluar ruangan. Tunggu kantung harta karun muncul di dasar laut. Kalau kantung itu disentuh maka akan terbuka dan berhamburanlah segala batu permata yang kemudian menjadi makanan ikan.







LIGHT BALL ORCHESTRA

Sekali lagi kami diminta untuk membuka sepatu sebelum memasuki ruangan. Di ruangan berdinding kaca ini terdapat bola-bola raksasa yang bisa berubah warna dan mengeluarkan bunyi saat disentuh. Bola-bola yang lebih besar lagi bergelantungan menutup langit-langit. Karena terlalu tinggi untuk digapai tangan, saya lalu melemparkan bola ke atas. Saat saling beradu, ruangan pun berubah-ubah warna, kadang hijau muda, pink, dan biru.





MASIH KURANG MAIN

Yang agak membingungkan di Future Park Jakarta adalah tidak adanya tanda urutan ruang yang harus dikunjungi. Terus terang saya dan Andrew sempat ‘tersesat’, mencari pintu ke ruang berikutnya dalam gelap. Nah, kalau kalian nanti mengalami kebingungan seperti kami, langsung saja cari petugas yang berjaga. Tapi, karena mereka juga berbaju gelap jadi beberapa kali saya salah colek ke pengunjung lain yang saya akira petugas jaga.



Entah pengunjung lain, tapi saya dan Andrew enggan meninggalkan instalasi seni ini. Tapi agar semua pengunjung kebagian, maka waktu berkunjung pun terjadwal. Masing-masing 1,5 jam untuk mengeksplore instalasi seni. Percayalah! 1,5 jam itu tidak cukup! Masih kurang mainnya!



FUTURE PARK JAKARTA

Mall Gandaria City, Lt.2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan


Berlangsung 20 Juni – 19 Juli 2019



BELI TIKET DI MANA?

Tiket bisa dibeli langsung di loket #FUTURE PARKJAKARTA atau beli secara online di www.sgelive.com

Ada 8 pilihan jam untuk bermain, dari jam 10.00 - 22.00 WIB



HARGA TIKET

Rp135.000 (weekdays)

Rp150.000 (weekend)

Pembayaran dengan kartu kredit BCA

20 Juli – 20 Desember 2019

Rp150.000 (weekdays)

Rp175.000 (weekend)
Harga belum termasuk pajak 10% dan biaya administrasi.

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment