Apresiasi untuk Penjual Jamu

Category: Segala Rupa • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2019-06-04

Ketika bus-bus mulai berjalan, melihat penumpang di dalamnya tersenyum sumringah. Saya membalas lambaian tangan mereka. Walaupun tak mengenal mereka, tapi rasanya ikut senang bisa melihat orang mudik Lebaran dengan bahagia.



Hari masih pagi ketika ratusan bus berurutan keluar dari halaman Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, akhir Mei lalu. Bus-bus itu merupakan transportasi mudik gratis yang difasilitasi oleh PT Sido Muncul Tbk. Perusahaan jamu dan farmasi ini kembali mengadakan Mudik Gratis untuk yang ke-30 kalinya.



“Ini sebuah mukjizat bagi Sido Muncul, bisa melaksanakan Mudik Gratis setiap tahunnya,” kata Irwan Hidayat, Direktur Sido Muncul. Menurut beliau, Mudik Gratis merupakan ide Jonathan Sofjan Hidajat. Tujuannya sederhana, yaitu mempermudah para penjual jamu untuk ber-Lebaran di kampung halaman. Sebagai apresiasi atas kerja keras dan kerja sama mereka selama ini, Sido Muncul menyediakan fasilitas mudik tanpa memungut biaya. Gratis!






MUDIK GRATIS UNTUK PENJUAL JAMU

Sido Muncul mengadakan Mudik Gratis pertama kali pada 1991, berita Mudik Gratis ini disebarkan pada para agen jamu di wilayah Jabodetabek. Para agen ini akan menerima pendaftaran para penjual jamu yang akan ikut serta. Setiap penjual jamu dibatasi maksimal 4 orang. Nah, siapa cepat dia yang dapat, karena jumlah bus yang disediakan pun terbatas. Mudik Gratis pertama kali ini dilaksanakan di Lapangan Parkir Timur Senayan. Jumlah pemudik 1.200 orang dan diantar pulang kampung menggunakan 17 bus.



Tak tanggung-tanggung, setiap tahun peminatnya ribuan. Bahkan kota pemberangkatan mudik pun yang awalnya hanya dari Jakarta, kini juga diberangkatkan dari Bogor, Tangerang, Sukabumi, dan Bandung.



Mengingat mudik menjadi kebutuhan banyak orang, Sido Muncul pun melonggarkan aturan. Selama tidak melebihi jumlah yang ditentukan, setiap penjual jamu boleh mengajak kerabat lainnya. Saudara, teman, maupun tetangga. Tak heran, di pemberangkatan Mudik ke-30 ini, pesertanya selain penjual jamu, ada pedagang asongan, tukang sayur, tukang bakso, pedagang kaki lima, juga pembantu rumah tangga.



Pada Mudik Gratis ke-30 ini, ada 12.000 orang yang diantar pulang kampung. SidoMuncul menyediakan total 189 bus, menuju delapan kota yaitu Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, dan Gunung Kidul. Kalau ditotal dari 1991 – 2019, Sido Muncul sudah mengantar 360.400 orang untuk pulang kampung.



BERUNTUNG SEBELUM PULANG KAMPUNG

Sejak 1994, Sido Muncul mulai menyelenggarakan Mudik Gratis secara lebih terkonsep, dengan memberi hiburan bagi para calon pemudik, mengundang artis-artis ibukota. Bahkan, beberapa tahun belakangan ini, fasilitas bus pun ditingkatkan. Yang awalnya menggunakan bus tanpa AC, diganti menjadi bus ber-AC. Para pemudik menjadi lebih nyaman dalam perjalanan.


Biasanya para calon pemudik sudah menunggu di tempat pemberangkatan bus sejak Subuh. Berbekal tiket yang akan diperiksa dengan seksama oleh petugas, mereka bisa langsung menuju bus sesuai tujuan memilih tempat duduk yang mereka anggap paling nyaman















Di lapangan luas, dibangun panggung hiburan. Musik yang riang mengiringi penyanyi dangdut yang berdendang. Para calon pemudik pun turut berjoget. Selain itu tersedia pula tenda-tenda yang menjual mulai dari handuk, kaos, topi, payung, bantal leher, sampai beragam minuman berenergi
produksi Sido Muncul. Dan yang jelas, produk Tolak Angin, Tolak Linu, Kuku Bima, selalu ada.



Setiap pembelian produk, pemudik mendapat kupon foto di booth foto yang diberi angka 30 berukuran raksasa. Lumayan bisa foto sekeluarga sebelum pulang d Lebaran. Selain kupon foto pemudik juga mendapatkan selembar kupon doorprize, yang diumumkan di sela-sela acara. Hadiahnya beragam, mulai kaos, televisi, hingga ponsel keluaran terbaru. Tak disangka kan, selain mudik gratis, dapat hadiah kejutan pula. █

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment