Sepanjang Hari di Dunia Fantasi
Category: Jalan-jalan • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2019-03-19
Mau naik wahana apa dulu ya? Pertanyaan itu yang muncul saat mengantri di loket sebelum masuk ke taman hiburan. Sederet wahana langsung ada di kepala. Tapi saat masuk ke arena, bubar semua saking gembiranya.
Yang tak saya coba hanya Kora Kora. Tak mampu rasanya menaiki wahaya perahu ayun raksasa itu. Melihatnya berayun saja telapak tangan saya sudah berkeringat dingin.
Lima belas tahun kemudian saya kembali datang. Kala itu sudah banyak wahana baru. Di antaranya adalah Tornado dan Histeria. Wahana Tornado, berupa dua deret panjang bangku, diayun ke atas, diputar-balik saat di atas mirip kambing guling. Dibanding pengunjungnya lain, pengunjung yang menaiki wahana ini ternyata memiliki suara paling keras. Terbukti jeritan mereka membahana ke mana-mana.
Tak seperti Tornado yang berputar, wahana Historia hanya berupa kursi yang melingkari membelakangi tiang besi seperti menara. Saat kursi terlontar ke atas itulah jeritan keras terdengar.
Berani mencoba keduanya? Tentu saja tidak. Hahahaha... takut jantung saya loncat saat teriak-teriak di atas sana. Saya sudah cukup bahagia duduk di dalam ban raksasa dan menyusuri jalur di Arung Jeram dan menantikan kapan badan saya akan basah tersiram air.
TETAP BIKIN PUSING
Di awal Maret lalu, saya berkesempatan lagi berkunjung ke Dunia Fantasi, di acara Duffan Blogger Day yang diadakan Kamadig. Seru juga ya bisa berkenalan dengan puluhan blogger. Setiap blogger mendapat tiket masuk yang berlaku untuk 4 orang. Jadi tambah ramailah suasana. Ada yang membawa keluarga, teman, pacar, juga tetangga.
Kali ini yang saya ajak adalah Kande, Daisy Kwee, dan Prast Lampard. Bakal seru menghabiskan hari dengan mereka. Memang betul, saking girangnya kami malah tak punya strategi yang baik untuk mengunjungi wahana. Melihat antrean panjang sedikit, kami batal mengantre dan pindah ke wahana lain. Ontang-anting jadi wahana pertama yang kami naiki dengan alasan, antreannya pendek.
Setelah itu Kande dan Prast mencoba Tornado, saya dan Daisy memilih duduk menonton mereka menjerit-jerit di atas sana. Masih kurang tertantang, Prast mencoba wahana Halilintar dan Hysteria. Silakaaaan... kami bertiga memilih duduk sambil makan camilan.
Selebihnya, semua wahana kami coba bersama, seperti Rumah Miring yang dari dulu sampai sekarang ternyata tetap saja bikin pusing. Di Niagara Gara kami sempat mengundi siapa yang duduk di depan, siapa yang di belakang. Padahal setelah perahu terjun dari ketinggian, kami semua basah juga.
Hal yang sama kami lakukan di Arung Jeram, yang sempat kami naiki dua kali. Dengan alasan mencoba bangku mana yang paling tidak terkena siraman air. Hasilnya? Tidak ada yang tidak tersiram air. Seperti kata petugas yang berjaga, "Ini adalah wahana air. Dijamin pasti basah."
Setelah 30 menit berada dalam antrean, kami berhasil naik perahu wahana Ice Age. Sebenarnya ini keputusan salah, karena setelah duduk di dalam perahu dan meluncur di aliran sungai, barulah terasa udara ‘gua’ yang dingin bukan kepalang. Yaaah, namanya juga zaman es, dinginnya bikin menggigil dan gigi gemeletuk. Apalagi pakaina kami baru setengah kering. Di ujung perjalanan, perahu yang kami naiki, meluncur di turunan curam. Byuuurrr! Dan kami basah kuyup lagi.
SELALU ADA YANG BARU
Dunia Fantasi mulai beroperasi pada 1985. Berada di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Taman hiburan ini selalu berbenah dan menyajikan atraksi baru.
Dunia Fantasi mempunyai gerbang masuk baru. Lebih lebar gerbangnya, lebih megah, dengan menara tinggi menjulang. Di area yang luas ada sebuah kolam panjang dengan patung-patung binatang di bagian tengah kolam.
Di situ saya baru tahu ternyata 'mereka' adalah maskot-maskot Dunia Fantasi. Ya ampuuun! Saya kira maskot Dufan Cuma si monyet Bekantan. Ternyata ada 9 maskot semuanya, dan masing-masing punya nama. Dufan dan Dufi adalah sepasang monyet Bekantan, Kabul (katak gembul), Bije (bison jenaka), Garin (garuda Indonesia), Tanit (tapir genit), Kombi (komodo gembira), Cili (kancil licik), dan Barus (babi rakus).
Dalam beberapa bulan mendatang, Dufan akan menambah satu kawasan baru yang dinamai Dunia Kartun. Kawasan seluas 3,5 hektar ini dilengkapi wahana-wahana baru yang memacu adrenalin antara lain, Baling Baling, yang berputar dan mengayun di ketinggian 30 meter. Wahana lain adalah Haunted House, wahana indoor roller coaster.
Ontang Anting, Paralayang, Karavel, dan Zig Zag yag mirip dengan Bom Bom Car bertenaga listrik dan tentunya aman dinaiki anak-anak. Kolibri memiliki keistimewaan tersendiri, penumpang dapat menggerakkan tempat duduknya berayun dan berputar 360 derajat. Serunya lagi, sekarang anak-anak bisa bermain Hysteria di Turbo Drop dengan ketinggian 8 meter.
Tapi di dunia ini memang tak ada yang sempurna. Karena harus mengantri wahana, kami jadi melewatkan penampilan DemianThe Ilusionist di arena pertunjukan Fantastique pada jam 14.00. Kekecewaan lain, adalah gagal menaiki Bianglala, karena sore itu tiba-tiba hujan deras turun. Wahana tertinggi di Dunia Fantasu itu pun berhenti beoperasi untuk sementara.
Tapi untungnya, saya masih bisa melakukan 'ritual' penutupan, yaitu naik Carousel dulu sebelum pulang. Saatnya pilih kuda yang paling gagah dan paling tinggi. Yihaaaaaaaaa!
BIAR NYAMAN DI DUFAN
- Pakai baju yang menyerap keringat.
- Pakai alas kaki yang nyaman. Hindari memakai sepatu berhak tinggi.
- Bawalah handuk kecil juga baju ganti bila diperlukan.
- Sediakan kantung plastik atau tas tahan air. Masukkan ponsel, power bank, dan barang-barang ke dalamnya saat kalian bermain wahana air.
- Bawa tas dengan resleting yang bisa ditutup rapat.
- Jangan menggunakan ponsel, go pro, kamera saat sedang di wahana. Karena bisa jadi terlempar dari pegangan.
- Turuti peraturan.
- Jangan memaksakan diri dan abai akan masalah kesehatan.
- Jangan lupa makan supaya tidak masuk angin.
- Jangan lupa minum supaya tidak dehidrasi. █
DUNIA FANTASI, TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL
Jam Buka:<
10.00 - 20.00
Tiket masuk Ancol:
Rp25.000 / orang, Rp20.000 /mobil, Rp15.000 /motor.
Tiket Reguler Dufan:
Rp197.000 (weekdays) Rp275. (weekend)
Tiket Fast Track:
Rp370.000 (weekdays), Rp400.000 (weekend)
Comments
No comments yet. Be the first to comment!
Leave a Comment