Trans Lampung dari Bandara ke Mana-Mana

Category: Jalan-jalan • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2018-08-17

Entah siapa yang ada lebih dulu. Batiqa Hotel Lampung atau kantor bus Trans Lampung. Yang jelas saya yang beruntung. Karena uang biru yang tinggal selembar di dompet untuk membayar ongkos bus, ternyata masih dapat kembaliannya!




Untung saya mengikuti saran Fajrin Herris, seorang teman blogger di Bandar Lampung. Saya tak perlu merogoh kocek Rp130.000 untuk ongkos taksi dari Bandara Radin Inten II, tapi cukup dengan Rp25.000 dan saya sudah bisa sampai di Batiqa Hotel Lampung.



Naik apa? Naik bus Trans Lampung. Saat turun dari pesawat dan keluar dari ruang Bandara Radin Inten II, Bandar Lampung, saya hanya tinggal berbelok ke kanan, berjalan ke ujung kurang lebih 100 meter menuju halte Trans Lampung. Di sana sudah ada bus berwarna biru menunggu.



Bus Trans Lampung jurusan Bandara Radin Inten II - Pahoman ini menempuh jarak 27 kilometer. Jadwal keberangkatannya hampir setiap jam. Paling tidak selalu ada di jam-jam kedatangan pesawat, begitu kata ibu yang duduk di sebelah saya.






Busnya cukup nyaman, bersih, dan AC-nya pun cukup dingin. Koper-koper penumpang diletakkan berjajar di dekat pintu. Ada tiang pembatas, untuk mencegah koper menggelinding ke depan bila bus mengerem mendadak. Tak menunggu penuh, bus pun berangkat. Karena masih pagi (hari Minggu pula) lalu lintas di Bandar Lampung cukup lengang.






Nah, kalau ditanya rutenya lewat mana, saya tak bisa menjawab. Awalnya mau duduk sambil menikmati perjalanan. Tapi konsentrasi buyar karena ibu yang duduk di sebelah mengajak ngobrol melulu. Awalnya sih, memang saya basa-basi bertanya soal jajan pasar khas Lampung, eh, selanjutnya beliau yang asik curhat mulai soal kelompok arisannya sampai politik negara. Duh, mendadak saya jadi pusing dan mata berkunang-kunang.



Karena Bandara Radin Inten II berada di pinggir Jalan Raya Lintas Sumatera, jadi seingat saya jalanan yang dilewati hanya luruuuuus saja. Saya sempat melihat ada pasar, bundaran Rajabasa, kampus Universitas Lampung, juga Institut Teknologi Sumatera.



Sebuah monumen berbentuk mahkota pengantin perempuan yang disebut Siger (baca: sigokh) berukuran raksasa denagn tulisan 'Selamat Datang di Bandar Lampung' menandakan bus sudah berada di batas kota. Suasananya juga mulai berbeda. Lalu lintasnya lebih padat. Bus melewati Mall Bumi Kedaton, Tugu Juang, Stasiun Kereta Api Tanjung Karang, Ramayana, kawasan kota lama yang dipadati pertokoan, Tugu Adipura, dan Taman Gajah.



Sepanjang jalan beberapa kali bus berhenti menurunkan penumpang. Tidak ada halte untuk berhenti, jadi penumpang bisa turun di pinggir jalan, di mana saja mereka mau.



Dalam waktu kurang dari 1 jam, bus berhenti di halte terakhirnya. Persis di seberang Batiqa Hotel Lampung. Saya tinggal angkut ransel lalu jalan kaki menyeberang.



Buat kalian yang hendak berkunjung ke Lampung, ini sedikit info jadwal bus Trans Lampung yang saya dapat. Siapa tahu kelak bermanfaat.



Kalianda - Kali Balok (Begadang)

Dari Kalianda:


06.00, 06.30, 12.00

07.00, 10.00 (khusus Sabtu - Minggu)

Dari Kali Balok (Begadang)

09.00, 15.00, 16.00

11.00, 16.00 (khusus Sabtu - Minggu)



Pahoman - Bandara Radin Inten II

04.30 - 21.00, jadwal keberangkatan setiap jam.



Bandara Radin Inten II - Tanjung Setia, Krui, Lampung Pesisir Barat.
Dari Bandara:


11.00

Dari Tanjung Setia:

06.00

Perjalanan 6 - 7 jam melewati Pringsewu dan Tanggamus.



Naaah, saya pengen banget nyobain naik bus ke Krui. Nanti deh, kalau jalan-jalan lagi. █

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment