15 Hal tentang Serangan Stroke

Category: Segala Rupa • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2018-01-26

Kami sekeluarga sedang makan bersama. Saat ayah saya hendak mengambil salah satu piring lauk, beliau menggeret tangan kanannya ke atas meja. Kakak dan ibu saya langsung menjerit. Makan malam berhenti sampai di situ, berganti adegan 'perang mulut' karena ayah tak hendak saat dipaksa ke rumah sakit.




Ayah terkena stroke ringan, begitu kata dokter. "Tapi usahakan dijaga, jangan sampai terkena serangan kedua. Akibatnya bisa lebih parah," lanjutnya. Sejak itu beberapa butir obat harus rutin diminum setiap hari, tidak bisa tidak.



Stroke adalah keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis yang terjadi secara mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam dan bisa menyebabkan kematian. Stroke diakibatkan gangguan pada pembuluh darah otak yang tersumbat atau pecah, yang mengakibatkan terhambatnya suplai darah dan oksigen ke otak.



Dalam kategori penyakit paling mematikan di dunia, stroke berada di urutan 3 setelah serangan jantung dan kanker. Lalu saya pun menjadi khawatir, karena kalau orang tua menderita stroke, resiko anak terkena stroke menjadi lebih besar. Walaupun bukan penyakit keturunan, tapi toh pola hidup bisa diwariskan. Lalu, bagaimana kita tahu, kalau kita sendiri atau ada anggota keluarga terserang stroke?



1. SERANGAN DADAKAN

Ini yang paling menakutkan karena serangan stroke selalu mendadak. Hidup orang yang terserang stroke akan berubah dalam hitungan menit.
Tergantung seberapa cepat pertolongan dan penanganan diberikan.



2. PUSATNYA DI OTAK

Stroke terjadi karena ada gangguan pembuluh darah di otak. Bisa diakibatkan penyumbatan pada pembuluh darah yang akan menghambat asupan oksigen ke otak, atau pecahnya pembuluh darah yang menyebabkan darah menggenang dan menekan bagian otak di sekitarnya.



3. PASTI MELUMPUHKAN

Serangan stroke selalu melumpuhkan bagian tubuh. Tapi bagian tubuh mana yang lumpuh tergantung di mana dan seberapa parah sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.



5. BAGIAN OTAK & KELUMPUHAN

Bila gangguan terjadi di otak besar kiri, stroke akan melumpuhkan bagian kanan tubuh, begitu juga sebaliknya. Gangguan yang terjadi di otak besar bagian depan, stroke akan menyebabkan kelumpuham motorik. Sedangkan bila di otak besar bagian belakang akan menyebabkan kelumpuhan sensorik. Sementara, bila menyerang otak kecil akan menyebabkan ketidakseimbangan.



6. USIA MENENTUKAN

Stroke yang dulu menyerang orang-orang tua, kini makin banyak menyerang orang yang berusia 40-an. Jadi selain karena usia, bisa juga terjadi karena gaya hidup tidak sehat yang menumpuk bertahun-tahun.



7. PEMICU STROKE

Penyumbatan pembuluh darah bisa disebabkan karena hipertensi, diabetes militus, kolestrol tinggi, riwayat penyakit jantung, jarang melakukan aktivitas fisik, merokok, dan obesitas. Sementara kelelahan karena gaya hidup yang tidak sehat, stress dan depresi bisa menjadi pemicu pecahnya pembuluh darah.



8. SAAT STROKE MENYERANG

Tak semua penderita stroke memiliki gejala dan mengalami kelumpuhan yang sama:
Baal, Lemah, Lumpuh

Terjadi pada wajah, satu sisi atau kedua sisi lengan atau tungkai.

Penglihatan Kabur

Tiba-tiba pandangan kabur, atau gangguan lapang pandang. Misalnya, tak bisa melihat/gelap obyek di sisi kanan atau kiri saat melirik.

Gangguan Bicara

Mendadak cadel dan pengucapan tidak jelas. Saat diajak berkomunikasi tidak mengerti atau menjawab ngawur.

Gangguan Keseimbangan

Cenderung mudah jatuh. Kalau berjalan ke arah depan cenderung tidak lurus, melainkan melenceng ke kanan atau ke kiri. Mengalami ketidakseimbangan, limbung (dizziness).

Tersedak

Kelumpuhan pada otot menelan bisa menyebabkan Anda tersedak saat makan atau minum, bahkan saat berbicara.

Sakit Kepala Hebat

Hati-hati bila mengalami serangan sakit kepala yang sangat tidak biasa. Ini bisa jadi tanda-tanda akan pecahnya pembuluh darah di otak.

Bertingkah Ngawur

Yang dimaksud adalah delirium, kesadaran berkabut (sudden confusion), melakukan sesuatu yang tidak jelas, semaunya sendiri.


Lupa

Penderita stroke bisa tiba-tiba tidak mengenali orang terdekatnya, atau ingatan yang hilang timbul. Misalnya bangun tidur, tidak ingat siapa-siapa, tapi beberapa jam kemudian bisa ingat lagi.



9. STROKE ATAU BUKAN?

Terus terang bingung dan was-was seperti apa gejala stroke itu. Tapi melakukan FAST, menjadi tindakan yang bijaksana bila terserang stroke. Eh, amit-amiiiiit!

Face (Wajah)

Banyak penderita stroke yang merasa gejala awal, salah satu ujung mulut tertarik ke atas. Apabila Anda mengalami hal tersebut, segera bercermin dan lihat apakah mulut Anda tidak simetris. Gerakkan alis dan kedipkan mata. Bila ada yang tidak beres berarti itu mengarah pada serangan stroke ringan. 

Arm (Tangan)

Bila salah satu tangan Anda mendadak tak bisa digerakkan, coba angkat kedua tangan. Apakah keduanya bisa diangkat dan sama tinggi? Lakukan hal yang sama bila tungkai Anda mendadak tak bisa digerakkan.

Speak (Bicara)

Bila mendadak cadel atau tak bisa berbicara. Coba ucapkan beberapa kalimat berulang.

Time (Waktu)

Bila salah satu dari ketiga hal di atas terjadi pada Anda atau anggota keluarga, segeralah ke rumah sakit. Selamatkan sel otak Anda!



10. PENTINGNYA 6 JAM PERTAMA

Kadang penderita stroke abai dengan tanda-tanda. Padahal serangan stroke bisa makin parah dalam hitungan jam. Makin lama diabaikan makin banyak pula kerusakan pada pembuluh darah di otak, yang menyebabkan kelumpuhan parah, bahkan bisa menyebabkan kematian. Penanganan paling efektif adalah 6 jam pertama setelah serangan stroke terjadi. Kalau sudah 12 jam atau lebih, sudah sangat terlambat. Kelumpuhan yang bakal diderita pun akan lebih hebat.



11. PENURUNAN FUNGSI

Stroke menyebabkan sel otak mati.
Kalaupun tertolong, penderita stroke akan sulit disembuhkan dan yang jelas akan kehilangan sebagian fungsi tubuhnya, tergantung pada seberapa luas atau berat ringannya pembuluh darah yang rusak.



12. PERLU LATIHAN FISIK


Enam bulan pertama setelah terserang stroke, penderita harus rutin melakukan gerakan fisioterapi. Latihan harus dilakukan 2 jam sekali, setiap hari. Agar anggota tubuh yang lumpuh bisa digerakkan lagi. Walau tidak kembali sempurna, tapi mungkin bisa mengembalikan semangat dan kepercayaan diri.



13. TAK LEPAS 'NGOBAT'

Penderita stroke yang ditangani dokter akan mendapat obat-obatan sesuai dengan kondisi mereka. Tanpa mengonsumsi obat, 62% penderita stroke akan mengalami kelumpuhan sedang sampai berat, bahkan bisa mempercepat kematian.




14. DEPRESI SAMPAI MATI

Ada yang mengatakan, bahwa stroke adalah penyakit yang diturunkan oleh Tuhan untuk memilah manusia. Tidak bisa dipungkiri stroke bisa mengakibatkan kematian mendadak. Tapi penderita stroke yang tertolong namun kemudian lumpuh, banyak yang mengalami depresi karena kondisi tubuh mereka. Akhirnya, keinginan hidup pun redup sudah.



15. MENCEGAH STROKE

Untuk yang masih berusia di bawah 40 tahun ada baiknya melakukan hal-hal agar terhindar dari serangan stroke. Antara lain dengan mengonsumsi makanan sehat, mengonsumsi buah serta sayuran segar, menghindari makanan berlemak, berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, mengurangi asupan garam, berolahraga teratur, dan menghindari stress berlebihan.



Sampai point ke-15 pun saya masih bingung bagaimana gejala stroke bisa diketahui lebih awal. Pada akhirnya semuanya kembali pada otak. Bahagia tidaknya hidup kita juga diatur oleh otak. Jadi walau tantangan untuk mengubah gaya hidup cukup berat, tapi tak ada kata terlambat untuk mencoba. Dan yang jelas, jangan lupa berdoa agar kita dan keluarga bisa menikmati umur panjang dalam keadaan sehat dan bahagia. █



Narasumber

dr. Irawaty Hawari, SpS, Spesialis Saraf RSU Bunda, Jakarta

dr. Ibnu Benhadi, SpBS, Spesialis Bedah Saraf RSU Bunda, Jakarta.

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment