Gerbang Raksasa Pantai Bwanna
Category: Jalan-jalan • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2017-11-03
Sumba Barat Daya, memiliki sederetan pantai yang indahnya luar biasa. Pantai Bwanna salah satunya. Yang memiliki gerbang raksasa. Tapi untuk menuju ke sana ada ada tantangannya. Siapkan tenaga, paha, betis, dan lutut!
Jalanan beraspal mulus berganti dengan jalur bertanah kapur. Menerobos padang rumput hijau. Ketika mobil berhenti di ujung jalan, di bawah pepohonan, saya pun celingak-celinguk. Di mana pantainya?
Ternyata memang belum sampai. Erick Dopo (pemandu yang menemani saya) berjalan mendahului menuruni tangga-tangga batu yang susunannya tak lagi beraturan. Tak ada besi pengaman untuk dipegang.
Bagi yang berkaki panjang tak jadi masalah. Tapi buat saya yang berkaki pendek dan berbobot badan 'lebih' harus mengeluarkan tenaga lebih.
Susunan tangga batu mulai hilang. Berganti dengan pijakan tanah dan batu karang. Meraba-raba dinding tanah untuk mecari pegangan. Walau begitu sejenak hati terhibur, karena hamparan pasir putih dan lautan biru sudah tampak.
Jangan senang dulu. Ini masih setengah perjalanan. Tebing yang harus dituruni semakin curam. Jangkauan pijakan pun semakin jauh. Setiap langkah diiringi doa agar tak terpeleset menggelinding jatuh. Bagi yang takut ketinggian, boleh berfikir ulang, atau kalau mau menjajal keberanian bisa turun perlahan sambil 'mengglosor'. Rasa tegangnya berjam-jam, padahal ternyata perjalanan turun itu tak sampai 5 menit untuk sampai di bawah.
Melihat pantai yang terbentang luas hilang sudah lutut yang lemas.Mendadak semua kelelahan berbalas. Kaki yang tadi gemetar mendadak bisa langsung berlarian di atas pasir putih yang lembut. Keringat yang mengucur deras seperti kering seketika ha.... ha... ha.... ha....
Di pantai landai ini bebatuan bulat besar-besar bertebaran di dekat dinding tebing yang menjulang tinggi. Sebuah dinding karang besar melintang di pantai, ada lubang di tengahnya, persis seperti pintu gerbang raksasa. Melewati gerbang alami, langsung tampak garis pantai Bwanna cukup panjang, mungkin sekitar 2-3 kilometer berujung di Tanjung Mareha.
Saat air surut tebaran karang meluas sampai jauh. Masyarakat sekitar biasanya turun ke pantai berjalan jauh ke tengah laut untuk memancing ikan atau menangkap gurita di sela-sela karang. Dibawa pulang untuk dijadikan santapan mewah makan malam mereka. Karya Tuhan memang luar biasa, Ia menciptakan alam dan kekayaan isinya. Tinggal bagaimana kita menjaga semuanya. █
TIP:
- Kenakan baju dari bahan yang menyerap keringat.
- Topi.
- Kacamata hitam.
- Gunakan tabir surya.
- Gunakan alas kaki yang tidak licin.
- Bawa bekal air minum dan makanan ringan.
BAGAIMANA KE SANA?
Bisa dengan transportasi umum dari Waitabula - Walandimu, lanjut dengan sewa ojek. Tapi bila ingin lebih praktis (dan menghemat waktu) bisa menyewa mobil di Waitabula.
Silakan hubungi Erick Dopo (0853 3383 5818) harga sewa mobil Rp800.000 per hari (sudah termasuk BBM) bisa jalan-jalan dari Sumba Barat Daya sampai Sumba Timur. Kelar urusan!
──────────────────
Perjalanan mengeksplore Sumba (20 - 24 Oktober 2017) ini terselenggara atas dukungan #MahakaryaIndonesia. Foto-foto juga diposting di twitter dan instagram dengan hastag #MahakaryaIndonesia
Comments
No comments yet. Be the first to comment!
Leave a Comment