Cinta Sejati Sepeda Jengki

Category: Sepeda • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2009-12-11


Keluarga saya punya sepeda jengki warna hijau. Dulu dipakai ayah saat menjemput ibu bekerja. Lalu menjadi kendaraan antar-jemput kami ke dan dari sekolah.

Saat masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak, saya langsung berlari ke gerbang sekolah saat lonceng pulang dibunyikan. Di luar pagar mbak Ros ‐asisten rumah tangga‐ yang bertugas menjemput sudah menunggu berdiri di samping sepeda jengki berwarna hijau.


Suatu kali sepulang sekolah, karena terburu-buru turun dari sepeda, tumit kaki kiri pun terjepit di jeruji. Saya menangis kencang, hebohlah orang serumah, sampai tetangga pun datang. Padahal sih, lukanya tak seberapa.


Keesokan harinya, saya tetap harus bersekolah dengan diantar naik sepeda jengki. Tapi karena tak mau lagi terkena jeruji saat duduk di boncengan, sengaja saya angkat kaki tinggi-tinggi ke samping. Pasti aneh sekali bila ada yang melihatnya dan yang jelas sesampai di sekolah kaki saya seperti mati rasa ha... ha... ha....

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment