Pasar Nusantara di Pondok Indah Mal

Category: Segala Rupa • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2017-08-18

Agustus selalu jadi bulan istimewa. Peringatan hari kemerdekaan selalu dijadikan tema. Seperti banyak pusat perbelanjaan di Jakarta menyambut 72 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Pondok Indah Mal menggelar Pasar Nusantara.




Ada yang belum pernah ke Pondok Indah Mal? Mal ini biasa disebut PIM. Kompleks perbelanjaan besar yang sudah berdiri pada 1990-an dan terletak di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.



Awalnya hanya berupa satu bangunan (PIM 1), kemudian tahun 2000-an berseberangan dengan PIM 1 dibangun pula PIM 2 yang lebih besar. Untuk menghubungkan keduanya dibangun dua jembatan yang sangat nyaman dilewati, yaitu Skywalk Utara dan Skywalk Selatan. Lalu beberapa tahun lalu dibangun PIM 3 yang lebih dikenal dengan Street Gallery.



Lalu apa istimewanya Pasar Nusantara yang digelar PIM sampai tanggal 9-20 Agustus tahun ini?



FASHION YANG FANTASTIS

Di lantai dasar PIM 2, ada sebuah panggung besar dengan runaway panjang untuk peragaan busana. Saat malam pembukaan saya bisa menampilkan ragam karya para perancang busana Indonesia.



Diawali karya Ivan Gunawan, lalu karya Barli Asmara, kebaya dan batik dari Mahadevi, baju pengantin mewah Hengki Kawilarang yang terinspirasi dari kebaya, DAMN I Love Indonesia yang penuh dengan semangat anak muda, potongan simpel Danjyo Hiyoji, diakhiri busana-busana Musa Widyatmojo terinspirasi dari baju tentara.





Jajaka by Ivan Gunawan





Barli Asmara





Danjyo Hiyoji





Musa Widyatmojo



Ternyata Galeri Nusantara tersebar pula di lantai dasar PIM 1. Beragam kebaya bordir dipajang. Kain-kain batik disampirkan. Mainan tradisional seperti baling-baling, klothokan, dan gasing mengundang anak-anak untuk datang.



Tapi, yang paling bikin saya betah saat mampir ke Atrium Street Gallery. Banyak sekali kain tradisional. Ada batik lawasan, batik tulis, kain tenun dari Baduy, kain tenun dengan pewarna alami dari Ende. Kalung, gelang dan banyak aksesori lainnya.



Bahkan ada koleksi keris dan kaon batik tulis yang dibuat pada 1910. Pokoknya segala rupa yang didatangkan langsung dari bebetapa daerah di Indonesia. Bagi penggemar barang-barang etnik datang ke sini akan serasa berada di 'surga'.











KENYANG JAJANAN

Bagi pencari surga makanan, bisa mampir ke Skywalk Utara lantai 2. Anda langsung disambut deretan penjual makanan di sepanjang sisi kanan dan kiri.



Ada Umah Pete, Empal Gentong Cirebon, Pecel Pincuk Madiun, Tempe Mendoan, Gudeg Pejompongan, Pempek, Selendang Mayang, Soto Mi Betawi, Nasi Jenggo, Nasi Unyil, Siomay Salmon, Ayam Taliwang, Roa Manado, Soto Bangkong, juga Tauge Goreng.



Saking bingungnya, saya harus tiga sampai empat kali bolak-balik sebelum memutuskan membeli ketoprak. Tidak main-main, bukan hanya makanan saja, tapi gerobaknya pun hadir di sana. Sama seperti Sate Padang yang baru dipanggang saat ada pesanan. Penjual Tahu Gejrot. Rujak Bebeg, dan Ketak Telor pun siap sedia dengan peralatan tradisional dan pikulan mereka. 



Belum lagi camilannya seperti Cakwe, Serabi Solo, Kue Ape, Kue Cubit, Kue Pancong, Kue Pukis, Martabak Mini, Leker, Kue Rangi, Tahu Bakso, Es Podeng, Dawet Ireng , dan Gulali Harum Manis. Duh, kali ini bolehlah pura-pura lupa dengan program diet yang sedang dijalani, karena godaannya banyak sekali ha... ha.... ha.... ha.....











Dari awal berdiri, PIM tidak pernah melewatkan satu kali pun perayaan kemerdekaan tanpa tema. Nah, Pasar Nusantara yang digelar tahun ini benar-benar mencerminkan kayanya Indonesia.



Ada pula pertunjukan gamelan, tari Kecak, dan penggalan tari Ramayana. Selain menghibur pertunjukan-pertunjukan ini menjadi pengingat bahwa Indonesia memiliki beragam budaya dari banyak suku yang tersebar di seluruh Nusantara.



Dan yang jelas merupakan salah satu upaya untuk menunjukkan rasa bangga dan cinta pada kekayaan budaya kita. Indonesia itu istimewa, karena itulah Indonesia layak jadi primadona. █

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment