Cerita Baru Galih & Ratna

Category: Segala Rupa • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2017-03-21

Diawali dengan sosok Rano Karno duduk menunggu di peron stasiun kereta. Lalu Yessy Gusman datang menghampiri sambil tersenyum dan keduanya bergandengan naik ke gerbong kereta. Adegan itu lalu berganti dengan suasana di dalam gerbong commuter line. Menampilkan sepasang remaja berseragam SMA dengan muka suram.



Rano Karno dan Yessy Gusman memerankan Galih dan Ratna di film Gita Cinta dari SMA. Film remaja yang sangat fenomenal pada 1979. Film 17 tahun ke atas, yang saya tonton secara sembunyi-sembunyi ha... ha... ha... ha....



Jadi terus terang saya penasaran dengan remake film tersebut. Walaupun cerita film Galih & Ratna arahan Lucky Kuswandi ini berbeda dari film aslinya. Dibuat lebih kekinian agar bisa diterima oleh para kaum milenial.



Bercerita tentang Ratna (Sheryl Sheinafia), yang pindah sekolah dari Jakarta ke Bogor karena ayahnya (Hengky Tornando) harus bekerja di luar negeri. Walaupun ditinggal pergi oleh ibu kandungnya, dalam kehidupan ekonomi Ratna termasuk gadis yang beruntung karena dilahirkan di keluarga kaya raya. Hal ini bisa dilihat dari kediaman tantenya (Marissa Anita), tempat di mana Ratna dititipkan, rumah besar dengan halaman luas.



Ratna adalah tipikal remaja yang sudah memiliki segalanya, kecuali rencana hidup dan cita-cita. Ia jatuh hati pada Galih (Refal Hady), teman sekelasnya yang berasal dari keluarga sederhana yang bersikeras mempertahankan toko kaset peninggalan almarhum ayahnya yang ingin dijual ibunya (Ayu Dyah Pasha), untuk menghidupi keluarga.



Toko kaset almarhum ayah Galih memang jadi garis merah cerita. Toko yang masih menyimpan ratusan kaset dan tape usang yang jarang lagi digunakan. Satu-satunya barang termahal adalah sofa berlapis kulit. Mungkin menunjukkan bahwa dulu toko tersebut pernah berjaya.



Hubungan Galih dan Ratna pun dimulai dari mix cassette. Kaset berisi lagu-lagu yang khusus direkam untuk mengungkapkan cinta yang murni dari hati. Halaaaah! Tapi pada zamannya, mix cassette memang jadi barang yang paling dicari. Hati Ratna berbunga-bunga ketika mendapatkan satu, dari Galih yang memberikannya dengan ragu.



Namun muncul masalah baru. Bagaimana mendengarkan lagu yang direkam kalau tak ada alat pemutarnya? Demi mendengar isi rekaman kaset itu, Ratna khusus naik angkot, agar bisa meminjam tape. Musik jedag-kedug berganti dengan lagu mendayu. Ekspresi sopir angkot (Indra Birowo) pun langsung berubah sendu.



Berkat Ratna yang meyakinkan teman-temannya di sekolah untuk saling menyatakan cinta lewat lagu, usaha Galih membuat mix cassette akhirnya mendatangkan uang. Ruang radio sekolah pun dibajak. Setiap siswa antre untuk bisa mendengar pesan cinta yang direkam dalam kaset dari kekasih hati.



Tak hanya itu, Ratna juga menyemangati Galih untuk menghidupkan kembali toko kaset yang melegenda. Membesarkan hati Galih yang tak juga bisa move on dari kenangan sang ayah. Sebagai lelaki, Galih tak mau menerima bantuan modal dari Ratna, akhirnya ia membenahi toko menggunakan uang pribadi tanpa sepengetahuan ibunya.



Galih menganggap Ratna berbakat dalam seni musik. Padahal di dalam alur cerita, menurut saya jiwa seni Ratna tampaknya tidak hebat-hebat amat. Kecuali tahu beberapa lagu lama, bermain piano dan ukulele. Dua-tiga bait syair lagu yang diciptakannya pun baru kelar di akhir cerita.



Masalah hidup yang dialami Ratna hanya berkisar kurangnya perhatian dari ayahnya. Sementara Galih, sejak dekat dengan Ratna malah kemudian terpaksa kehilangan beasiswa. Akhirnya Galih memutuskan menjauh dari Ratna, kembali pada sikapnya menutup diri, berkonsentrasi pada pelajaran dan keluarga agar kembali mendapatkan kepercayaan dari ibunya.




Selain Indra Birowo, selebriti lain pun bertaburan menjadi cameo di sepanjang film. Sari Koeswoyo, Triawan Munaf, Abdee Slank, Indra Bekti, Maera Panigoro, juga Iman Brotoseno. Sementara peran Joko Anwar sebagai guru kedisiplinan yang bawel. Komentar-komentar menyebalkan yang ia ucapkan dengan 'muka datar' malah mengundang tawa.



Adegan-adegan menghibur kemudian berubah membosankan. Walau hubungan Galih dan Ratna berakhir dengan baik. Perpisahan Galih dengan ibunya malah seperti membuat jarak.



"Mengapa ibu tak pernah bertanya apa yang saya inginkan?" Pertanyaan frustasi menjadi ganjalan karena sang ibu 'memaksanya' memilih jurusan kuliah yang tak sesuai minatnya. Lantunan lagu Cinta Bersemi karya Chrisye dengan aransemen baru yang dibuat lambat menutup cerita dengan anti klimaks. █

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment