Yuk, Belajar Bikin Jamu!

Category: Icip-icip Kuliner • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2017-01-20

Mendaftarkan diri menjadi salah satu peserta Kelas Jamu di kedai Suwe Ora Jamu, Jakarta beberapa waktu lalu, berawal dari sebuah kenekatan. Karena sebenarnya saya tidak suka minum jamu.




Pengetahuan saya soal jamu hanya sebatas ramuan tradisional. Tapi apa salahnya belajar tentang jamu, pikir saya. Ternyata, di Kelas Kunyit yang saya ikuti, selain mengupas banyak hal tentang kunyit, Nova Dewi (pemilik kedai Suwe Ora Jamu) juga mengharuskan semua peserta praktek langsung. Mulai mencicipi rasa dan tekstur kunyit, mengupas, memarut, memeras, sampai menyajikan. Walaupun saya yang merem-melek ketika harus menggigit dan menelan kunyit mentah ... hueeeek! Tapi dari yang awalnya tak peduli malah jadi dapat banyak pengetahuan dan pengalaman baru di sini. Seru!







PADUAN SERASI KUNYIT & ASAM JAWA

Tanaman kunyit (curcuma longa atau curcuma domestica) merupakan tanaman asli wilayah Asia Tenggara. Jadi tahu kan, mengapa kuliner Asia Tenggara memiliki ragam warna dan rasa.



Selain untuk bumbu masak, kunyit yang diketahui mengandung kurkumin juga berguna sebagai anti inflasi, meredakan nyeri, antibiotik, meremajakan sel dan menghambat penuaan dini, dan memperlancar menstruasi.



Tanaman yang mengandung antioksidan ini juga berkhasiat mengobati hepatitis, gangguan pencernaan dan lambung, batuk, pembengkakan amandel, anti kolestrol, menyeimbangkan kadar insulin, anti-HIV, juga bisa menghambat perkembangan tumor.



Dalam ramuan obat tradisional, kunyit biasa dipadukan dengan asam jawa (tamarinus Indica). Tanaman ini sebenarnya berasal dari Afrika lalu menyebar ke Timur Tengah dan India, barulah ke wilayah Asia Tenggara. Sebutan asam jawa berasal dari orang-orang Melayu dulu yang menggunakan asam dalam masakan Jawa.



Asam jawa berkhasiat untuk memperlancar peredaran darah, memelihara kesehatan jantung, menurunkan kolesterol, menyembuhkan disentri dan difteri, merawat kecantikan kulit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan antioksidan.



MEMILIH BAHAN JAMU

Bila hendak membuat jamu untuk dikonsumsi sendiri, disarankan membeli di kios pasar tradisional yang khusus bahan-bahan jamu. Untuk membuat jamu kunyit asam, ada beberapa tip yang perlu diperhatikan. Antara lain:


  • Pilih biang kunyit. Ukurannya besar, bukan kunyit bumbu yang biasanya berukuran kecil-kecil.

  • Pilih asem jawa yang berwarna cokelat kehitaman.

  • Hindari membeli asam jawa yang sudah berbintik-bintik atau sebaran berwarna putih yang menandakan sudah adanya jamur.



PERSIAPKAN PERALATAN

Yang perlu disiapkan adalah pisau, talenan, parutan, saringan, mangkuk, wadah masing-masing untuk sari kunyit dan sari asem jawa, botol penyimpanan, panci, dan kompor.



Mengapa parutan bukan blender? Penggunakan parutan lebih disarankan karena ketika diparut bahan-bahan jamu tersebut menghasilkan minyak astiri (minyak yang terkandung dan menghasilkan aroma khas bahan tersebut).





JAMU KUNYIT ASAM

Bahan:

1 liter air

150 gr kunyit, kupas, cuci bersih

100 gr asem jawa

150 gr gula jawa, hancurkan

Garam secukupnya

Bahan Tambahan:

Kencur

Temukunci
Madu

Air perasan jeruk nipis/ lemon



Cara Meracik:


  • Parut kunyit. Tambahkan dengan 500 ml air *). Peras hingga mendapatkan sari kunyit. Saring **).

  • Lumatkan asam jawa dengan 500 ml air dalam mangkuk, buang bijinya. Saring **).

  • Tuangkan sari kunyit dan sari asam jawa di dalam Masak dengan api kecil. Masukkan gula jawa ***). Aduk perlahan hingga racikan mengeluarkan asap. Matikan. Tambahkan garam secukupnya. Dinginkan.

  • Tambahkan sedikit madu atau air perasan jeruk nipis/lemon. Sajikan.



Catatan:

*) Bila ingin ditambahkan kencur dan temukunci, parut keduanya, campurkan dengan hasil parutan kunyit.

**) Bila hendak disimpan, tuangkan sari kunyit dan sari asam jawa di botol terpisah, tanpa campuran gula. Simpan dalam lemari pendingin (bisa bertahan sampai 1 minggu).

***) Sari kunyit dan sari asam jawa bisa langsung diminum. Bila menggunakan campuran gula, harus dimasak terlebih dahulu agar gula tercampur sempurna. Agar tak perlu repot memasak, gula jawa bisa diganti dengan madu.


Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment