Si Nona yang Awet Muda

Category: Segala Rupa • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2016-05-15

Di kaleng berbalut kertas putih, digambarkan seorang perempuan muda menggunakan pakaian tradisional Swiss, berupa rok panjang yang ditutupi kain putih mirip celemek, membawa satu ember kayu dijinjing dan satu ember lainnya dijunjung di kepala.



Baru melihat gambarnya saja, saya langsung tahu merek produk susu kental manis ini. Dari beberapa tampilan reklame atau poster iklan yang ada di Google, sudah jelas produk susu dari Swiss yang sudah dikenal sejak 1897 ini mempunyai banyak sejarah.





Pada zaman Hindia-Belanda iklan produk susu kental manis ini ditulis dalam ejaan Van Ophoeijsen, TJAP NONNA (OE dibaca U, TJ dibaca C, J dibaca Y). Bila melihat iklan paling kiri, yang menggunakan bahasa Sunda sebagai pengantar, tampaknya merupakan materi iklan koran atau dicetak pada lembaran kertas untuk disebarkan di Jawa Barat, kota Bandung khususnya. Karena kota yang dikenal dengan Paris van Java ini merupakan kota yang cukup banyak penduduknya, baik dari kalangan pejabat kolonial, para pelajar, mau pun masyarakat pribumi.



"SOESOE AMIS TJAP NONNA

Soesoe noe pangsae-saena pikeun baji sareng kolot.

Oepami ngagaleuh soesoe amis, oelah lepat anoe digaleuh teh kedah Soesoe Amis TJAP NONNA, margi eta pisan soesoe anoe pangsae-saena. Dina ngagaleuhna kedah ditalingakeun tjapna, nja eta Nonna anoe nganggo rok beureum. Pikeun kawarasan salira sareng para poetra oelah njandak djalan sanes, bok bilih matak bahla."



Yang artinya kira-kira:

"SUSU MANIS CAP NONNA

Susu terbaik untuk bayi dan orang tua.

Bila mencari susu manis, jangan lupa mencari Soesoe Manis CAP NONNA, susu yang terbaik. Saat mencari diingat capnya, Nonna yang memakai rok berwarna merah. Untuk kesembuhan Anda dan anak, jangan pilih yang lain, daripada membahayakan."



Iklannya panjang, yaaa ha... ha... ha... Selain merek yang dijadikan judul, entahlah apakah kalimat kedua dimaksudkan sebagai tagline kala itu. Yang jelas gambar nona dengan rok merah dijadikan petunjuk bagi para calon pembeli. Bukan ditujukan pada nyonya-nyonya dan tuan tapi lebih pada jongos dan babu yang mungkin kala itu banyak yang masih buta huruf tapi bertugas belanja ke pasar. Nah, bagaimana kalau ada jongos yang buta warna? Wah, itu lain cerita....



Setelah kemerdekaan, cara penulisan di dunia periklanan pun menyesuaikan dengan ejaan yang digunakan. Pada iklan susu kental manis ini, penulisan OE sudah berganti menjadi U walaupun huruf lainnya masih belum seluruhnya berubah. Merek NONNA diubah menjadi NONA. Tagline pun mulai digunakan, "Pilihan Indonesia! Susu tjap Nona jang paling baik."



Pada 1970-an, penulisannya sudah menggunakan ejaan yang disempurnakan. Tagline pun berubah menjadi "Susu cap Nona untuk pertumbuhan. " Sudah pula menggunakan model dalam iklannya. Tak hanya iklan cetak untuk majalah tapi juga dicetak pada lempengan alumunium atau seng, yang bila dipasang di dinding-dinding toko akan lebih awet ketimbang kertas yang akan cepat hancur terkena air hujan.







Sebenarnya ada juga rasa penasaran yang belum terjawab, yaitu kapan kemasan susu kental manis ini berubah? Mungkin karena makin banyaknya merek dan produk susu kental manis lainnya. Penulisan nama produk jadi harus lebih besar, agar tampak di deretan rak penjualan. Tak lagi bertuliskan Condesed Milk. Milkmaid Brand. Sweeted. Best Full Cream Milk. dengan gambar si Nona yang cuma secuil. Sudah diubah dengan tulisan SUSU CAP NONA yang cukup besar persis di bawah logo NESTLE. Gambar si Nona pun diperbesar, namun ciri khasnya tak dihilangkan, tetap nganggo rok beureum, membawa ember kayu, dan tampil awet muda sepanjang masa. █

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment