Menjaga 'Surga' di Kawasan Konservasi Perairan Koon
Category: Jalan-jalan • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2016-05-02
Pulau Koon, Grogos, dan Nukus adalah deretan pulau yang berada di Kawasan Konservasi Perairan Koon, Seram Bagian Timur, Maluku. Dari ketiga pulau itu hanya Grogos yang berpenghuni. Di pulau yang semua lelakinya bekerja sebagai nelayan inilah tim Ekspedisi Koon WWF-Indonesia harus mensosialisasikan tentang kawasan konservasi. Termasuk meluruskan kabar yang tersebar di pulau-pulau Seram Bagian Timur, bahwa pulau Koon sudah dibeli oleh pemodal asing.
"Saya menyelam di sekitar pulau Koon pada tahun 90-an, pemandangan lautnya luar biasa," kata Sulaiman Siomlimbona dari Dinas Kelautan & Perikanan Seram Bagian Timur yang ikut pula dalam pertemuan itu, "berbeda ketika kembali pada tahun 2000-an, walaupun sekarang masih indah tapi sudah banyak terumbu karang yang rusak."
Rizal dan Aliana pun berusaha memberi pemahaman bahwa sesuai kesepakatan lokal pengelolaan kawasan konservasi dengan Petuanan Adat Negeri Kataloka ‐‐kesultanan yang berada di pulau Gorom, yang wilayahnya mencakup pulau Koon, Grogos, Nukus, dan perairan sekitarnya‐‐ sudah ditentukan 3 zona inti, yaitu daerah ikan bertelur, konservasi terumbu karang, dan habitat berbagai jenis ikan. Ketiga zona inti ini pun hanya 2% dari luas keseluruhan kawasan konservasi.
Saya dan Kopral Muhlis Said Cokro dari TNI AL Ambon melihat bagaimana resahnya nelayan pulau Grogos tentang zona inti di bagian utara dan selatan pulau. Mereka merasa dengan adanya pelarangan mencari ikan di daerah tersebut pendapatan mereka akan berkurang. Selain dekat dengan pulau, kedua zona itu memberi nafkah bagi para nelayan sepanjang tahun.
Bila musim barat di mana angin bertiup kencang dari arah utara, para nelayan bisa mencari ikan di bagian selatan pulau. Begitu pula sebaliknya ketika angin dari selatan bertiup saat musim timur, para nelayan masih bisa mencari ikan di bagian utara pulau. Lagi-lagi kepada para nelayan dijelaskan, bahwa sebenarnya bukan tak boleh mengambil ikan, tapi mengambil ikan di tempat yang tepat, tidak menggunakan bom atau racun, dan tidak mengganggu pertumbuhan terumbu karang.
Seperti daerah Maluku lainnya, tradisi sasi masih diberlakukan di Grogos. Tradisi yang melarang mengambil hasil laut dalam waktu tertentu untuk memberi kesempatan ikan dan biota laut lainnya berkembang biak, menjaga mutu, dan keberadaan sumber alam. Para nelayan di Grogos tak boleh mengambil untuk kerang lola (yang berbentuk seperti kerucut), teripang, dan abalone selama 3-5 tahun sesuai hukum adat dan kesepakatan masyarakat dengan Petuanan Kataloka.
Ketika pertemuan selesai, tim ekspedisi pun berperahu kembali ke kapal Menami milik WWF-Indonesia yang berada tak jauh dari pulau Koon. Dan kami melihat para nelayan dari pulau-pulau sekitar sedang mengambil ikan di perairan yang ditetapkan sebagai kawasan zona inti.
Pemandangan ironis ini menyadarkan saya bahwa menjaga Kawasan Konservasi Perairan Koon bukan hanya sekadar undang-undang dengan deretan kalimat, tak juga langsung berdamai dengan tangan yang saling menjabat. Perlu usaha lebih, kesabaran, dan kegigihan luar biasa demi melestarikan keberadaannya sebagai 'surga' di timur Indonesia. █
Baca juga:
»
http://blog.negerisendiri.com/blogpage.php?judul=142/>Ekspedisi Koon, Penantian Tak Sia-Sia
»
http://blog.negerisendiri.com/blogpage.php?judul=141/>Batnata, Penjaga Kekayaan Laut Pulau Gorom
»
http://blog.negerisendiri.com/blogpage.php?judul=143/>Monumen Gorom
»
http://blog.negerisendiri.com/blogpage.php?judul=143/>Jungkir Balik di Perahu Karet
»
http://blog.negerisendiri.com/blogpage.php?judul=146/>Menjaga 'Surga' di Kawasan Konservasi Koon
»
http://blog.negerisendiri.com/blogpage.php?judul=148/>Mengelilingi Pulau Koon
»
http://blog.negerisendiri.com/blogpage.php?judul=144/>Dari 'Toko Cina' sampai ke Keter
──────────────────
Perjalanan ini terlaksana atas undangan WWF-Indonesia dalam Ekspedisi Koon, sebuah ekspedisi yang mengumpulkan data ekologi, kehidupan sosial, dan pariwisata Kawasan Konservasi Perairan Koon di Seram Bagian Timur, Maluku. Menjangkau pulau Koon, Grogos, Nukus, Neiden dan sekitarnya. Diikuti perwakilan dari WWF-Indonesia, Yayasan TERANGI, TN Wakatobi, Dinas Kelautan dan Perikanan Seram Bagian Timur, TNI AL Ambon, dan blogger. Foto-foto juga diposting di twitter dan instagram dengan hastag #XPDCKOON
Comments
No comments yet. Be the first to comment!
Leave a Comment