Seteguk Sopi Sore Hari

Category: Icip-icip Kuliner • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2014-04-02

Sebuah tradisi pesta di Flores lekat dengan sopi, —minuman tradisional yang mengandung alkohol cukup tinggi. Tak hanya 2-3 botol tapi berliter-liter sopi disediakan untuk mengundang para tamu. "Trada sopi, seng pesta namanya.... "

Sebutan sopi berasal dari bahasa Belanda, zoopje yang berarti alkohol cair. Minuman ini terbuat dari air buah lontar atau aren melalui proses tradisional. Setelah berkendara sekitar 3 jam dari kota Ruteng, Manggarai Barat, saya sampai di Aimere menjelang petang.


Loka Tua Mata Api, salah satu tempat penyulingan sopi yang terkenal di pesisir selatan Flores. Sudah tak ada lagi yang bekerja di tempat penyulingan. Tapi oom Jasper (baca: Hasper), dengan ramah mengantar kami ke 'pabrik'-nya, berupa pondok terbuka beratap ijuk dan berlantai tanah.





Diolah dengan cara tradisional, air perasan buah lontar dimasukan ke dalam guci tanah liat yang bagian bawahnya 'dipendam' di atas tungku batu. Bila tungku berbahan bakar kayu bakar tersebut dinyalakan, uap air rebusan pun dialirkan melalui bambu panjang yang dipasang miring, di bagian ujungnya sudah ada wadah penampung. Karena diproses berhari-hari, hasil sulingan sudah mengandung alkohol. Berapa banyak kandungan alkoholnya tergantung berapa kali proses penyulingan dilakukan.







Di ujung pondok yang cukup luas ini ada beberapa drum besar, tempat berpuluh-puluh liter sopi disimpan. Sebelum dimasukkan ke dalam botol-botol plastik bekas air mineral. Menggunakan mangkuk dari batok kelapa, saya menyicipi sedikit sopi dengan kandungan alkohol 20%, rasanya manis, sedikit pahit tapi masih bisa diterima lidah. Kemudian oom Jasper menuangkan sopi dengan kandungan alkohol 40%, rasanya lebih pahit dan panas di kerongkongan.



"Coba juga yang ini," katanya sambil mengeluarkan sebuah botol kecil berisi sopi yang sudah disuling sebanyak 3 kali. Kandungan alkoholnya 60%. Ketika sedikit sopi dituangkan ke atas meja kayu, lalu disulut api, cairan pun menyala dengan api berwarna biru. Ternyata inilah yang kondang dengan sebutan BM, kepanjangan dari bakar menyala. Terus terang untuk yang ini, saya tak berani mencoba.



Cairan sopi yang bening dijual dalam botol-botol plastik bekas air mineral. Disusun di atas rak-rak, kayu yang diletakkan di pinggir jalan raya. Persis seperti jualan bensin literan. Tersedia 24 jam! Apakah pernah ada yang mencuri? " Di sini orang bae-bae. Kalau mau mabuk malam-malam, mereka tetap gedor pintu rumah buat beli sopi," Waaah, sopannya.... █

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment