Kuliner Non-Halal di Manado

Category: Icip-icip Kuliner • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2014-08-24

Asap mengepul dari pembakaran di deretan kedai-kedai di jalan Bethesda, Sario. Di sanalah kawasan bila Anda ingin mencicipi beragam kuliner non-halal di Manado yang buka 24 jam. Hampir di setiap kedai menyediakan beragam olahan daging babi. Pelanggan yang datang pun tinggal memilih dari wada-wadah yang diletakkan berjajar di dalam etalase kaca.



BABI TORE

Babi tore adalah daging babi yang digoreng. Daging babi diiris, walaupun tak terlalu tipis. Di setiap irisannya akan tampak tiga lapisan, daging, lemak, dan kulit. Dilumuri air jeruk nipis dan garam sebelum direbus dalam air mendidih berisi bawang putih dan kapur sirih. Sesuai artinya tore adalah renyah, setelah digoreng kering kulit babi akan sangat renyah sementara dagingnya tetap lembut, gurih, dan berlemak.





RAGEY

Ragey adalah sate daging babi yang penuh dengan lapisan lemak. Berbeda dengan sate babi, untuk ragey daging dipotong bentuk dadu dengan ukuran yang besar-besar. Potongan daging direndam terlebih dulu dengan air perasan jeruk nipis, lebih lama direndam rasa daging akan semakin lembut dan enak. Bumbu ragey antara lain bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, kemiri, ketumbar, dan beberapa bumbu lainnya. Karena potongannya besar-besar, setiap tusuknya hanya mampu memuat tiga potong daging. Selain ragey, biasanya ada pilihan lain, yaitu sate babi bumbu kecap dan sate babi bumbu rica. Semuanya dibakar dan disajikan dengan sambal rica.







PANGI

Pangi adalah sayuran daun kluwak yang dirajang halus dan dikukus hingga warnanya berubah menjadi hitam. Dicampur dengan irisan daun bawang, daun jeruk, garam, serta bumbu yang sudah ditumbuk kasar yaitu bawang merah, cabai, dan jahe. Sayur pangi dimasak dengan cara dimasukkan ke dalam buluh bambu lalu dibakar. Tawak atau lemak babi biasanya ikut dimasukkan ke dalam buluh bambu, untuk melembutkan daun pangi. Setelah matang tampilan sayur ini berwarna hitam dan agak kering. Cita rasanya pedas dan pahit bercampur jadi satu.



Ada kalanya pangi dimasak bersama sa'ut yaitu sayuran yang terbuat dari bagian paling dalam dari batang pohon pisang muda, yang dirajang tipis-tipis. Rasanya gurih dengan tekstur agak keras. Pangi dan sa'ut ini termasuk makanan istimewa di acara pesta.



Selain pangi, masih banyak olahan sayur yang disajikan. Namun, semuanya mengandung minyak atau daging babi. Seperti tumis daun pepaya, yang dipenuhi dengan irisan tetelan daging babi.







Ini pengalaman pertama saya mengunjungi kedai kuliner non-halal. Tak hanya jenis masakannya yang diingat, namun aroma asap panggangan sate babi pun seakan menempel lekat di baju dan juga ulai dari ujung kepala hingga kaki.



──────────────────


Perjalanan bersama Arie Parikesit (Kelana Rasa) dan Rainer Oktovianus ini merupakan bagian dari Ekspedisi Warisan Kuliner yang disponsori Kecap Bango.

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment