Kopi Angkring dari Solo

Category: Icip-icip Kuliner • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2016-02-05

Pasar Gede adalah satu tempat yang tak pernah tidak dikunjungi setiap bepergian ke kota Solo. Namun ternyata, puluhan kali ke sana, baru kali inilah saya tahu ada toko penjual kopi di pojokan pasar.

Seperti disesuaikan dengan lokasinya, toko ini diberi nama Toko Podjok. Masih menggunakan ejaan lama, karena menurut salah satu pegawai usaha penjualan kopi ini dimulai pada tahun 1940-an. Entah kapan tahun pastinya , tapi yang jelas sekarang sudah diwariskan kepada Liem A Me, yang merupakan generasi ketiga usaha kopi ini.







Kopi robusta yang dipasok dari kebun-kebun kopi di seputaran Jawa Tengah dijual dengan merek Kopi Tjap Angkring. Di bagian depan toko, di atas rak disusun bungkus-bungkus kopi dalam kemasan alumunium bergambar seorang lelaki bercelana pendek mengenakan topi caping, sedang membawa pikulan berisi teko kopi. Mungkin memang beginilah cara orang dulu menjajakan kopi. Selalu berkeliling, berpindah, mendatangi kerumuman dan keramaian. Terbuktilah bahwa mobile café sudah ada sedari dulu.



Suasana kuno langsung terasa saat memasuki bagian dalam toko. Ada 6 kaleng besar berbentuk bujur sangkar yang diberi penutup terbuat dari kayu dan masing-masing ditempeli kertas bertuliskan angka 10.000, 14.000, 16.000, 30.000, 34.000, 40.000. Angka-angka tersebut menunjukkan harga kopi bubuk per kilo berdasarkan kualitasnya. Sementara kualitas terbaik adalah kopi seharga Rp50.000 per kilogram. Dijual dalam bentuk bubuk maupun bijian. Tak sedikit pula pengunjung yang bisa membeli biji kopi lalu langsung digilingkan. Mau kasar, medium, atau halus juga bisa.









Kopi Tjap Angkring

Toko Kopi Podjok

Jl. Pasar Besar No.38, Solo, Jawa Tengah

Telepon: (0271) 634555

Harga: Rp10.000 ‐ Rp50.000/kilogram

Comments

No comments yet. Be the first to comment!

Leave a Comment