Home >>Blog >Jalan-jalan

Terry Endropoetro's avatar

Tugu Ibu Kota Palangka Raya & Tugu Soekarno

Walau keduanya dibangun berjarak, tapi mengandung satu cerita. Tentang sebuah tempat di tengah jantung hutan Kalimantan yang pernah diwacanakan menjadi ibu kota negara.

Di tempat tugu berdiri inilah, pada 17 Juli 1957, Presiden RI pertama Ir. Soekarno menancapkan tonggak kayu sebagai tanda dibangunnya sebuah ibu kota di pinggir Sungai Kahayan. Dokumentasi foto saat Presiden Soekarno tengah memukul tiang dari kayu sebagai simbol awal pembangunan ibu kota provinsi Kalimantan Tengah, saya lihat di Resto Galeri Rumah Tjilik Riwut, Palangka Raya.

Kala itu, Kalimantan Tengah merupakan wilayah baru setelah resmi dipisahkan dari provinsi Kalimantan Selatan. Dari sekian banyak kota dalam wilayah Kalimantan Tengah, Desa Pahandut di pinggir Sungai Kahayan dipilih untuk dibangun sebagai ibu kota. Alasannya letaknya yang benar-benar berada di tengah provinsi Kalimantan Tengah, diharapkan bisa menjadi penghubung dari dan ke segala arah.

Atas undangan tokoh nasionalis berdarah Dayak, Tjilik Riwut, pada 1957 Presiden Soekarno datang ke desa ini menggunakan kapal menyusuri Sungai Kahayan. Entah berapa lama perjalanan dari Banjarmasin menyusuri sungai hingga sampai di Desa Pahandut yang masih dikelilingi hutan lebat.

Boleh dibilang, ibu kota provinsi Kalimantan Tengah ini benar-benar sebuah kota yang bangun baru dengan membuka hutan, Perencanaan tata kotanya sangat rapi. Infrastuktur jalan dalam kota dan lahan dibangun di atas rawa dan lahan gambut.

Pada 1958, ditetapkan nama ibu kota menjadi Palangka Raya. Dalam bahasa Dayak, Palangka adalah piring tempat sesaji, sedangkan Raya artinya besar. Mungkin bisa diartikan kota ini menjadi sebuah kota besar di mana berbagai suku bangsa akan berdatangan. Walau kala itu sungai menjadi jalur transportasi utama, kemudian barulah disusul dengan bandar udara.

Kini, di tempat bersejarah ini dibangun taman kota. Tugu dibangun di atas sebuah bidang lingkaran besar, bisa jadi mengandung makna piring (Palangka) besar (Raya). Naik satu tingkat, ada bidang berbentuk segilima yang melambangkan Pancasila. Tepat di tengah ada Tugu Api, yang melambangkan semangat kemerdekaan dan membangun Indonesia tak akan padam. Di bagian bawahnya ditulis “17 Juli 1957 Pemantjangan Tiang Pertama Kota Palangka Raya Ibu Kota Propinsi Kalimantan Tengah oleh P.M.J Presiden RI Dr.Ir. Soekarno.”

Di bagian belakang Tugu Api berjajar 17 pilar. Jumlahnya melambangkan tanggal hari kemerdekaan Republik Indonesia, sementara hiasan tameng perang Suku Dayak di setiap ujungnya bisa diartikan bahwa kemerdekaan yang sudah diraih dengan susah payah harus terus dipertahankan.

Pada 2016, patung Presiden Soekarno dibangun tak jauh dari situ. Sosoknya berdiri tegap. Tangan kanannya menjulur ke depan menunjuk ke arah tugu tiang pancang. Seperti sedang berujar, “Di sana aku panjangkan tiang untuk kotamu.” █

----------------------------------------

Tulisan ini adalah satu dari sekian banyak pengalaman seru #TransmateJourneyPalangkaraya #TransmateJourney2021 selama 11 - 14 Oktober 2021, yang diselenggarakan oleh Transmate Indonesia dan Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.


Comments (1)

Topic:
Sort
0/5 (0)
Facebookdel.icio.usStumbleUponDiggGoogle+Twitter
Gravatar
snydez says...
hmm fotonya ga tampil ya?

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.