Home >>Blog >Jalan-jalan

Terry Endropoetro's avatar

Pantai Baru & Pantai Goa Cemara di Bantul

Banyak orang yang kalau berkunjung ke Yogyakarta, main ke Pantai Parangtritis atau Parang Kusumo. Betul sih, pantai-pantai ini ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tapi tak banyak yang paham bahwa keduanya ada dalam wilayah Kabupaten Bantul. Makin ke Barat, makin banyak lagi pantai yang unik. Ini dia, dua di antaranya.

CERITA LAMA DARI PANTAI BARU

Sebelum memasuki kawasan Pantai Baru, saya ‘dicegat’ patung harimau dan hiu tutul. Keduanya dijadikan maskot karena membuat sejarah di pantai ini.

Di awal 1870-an, putera mahkota dari Keraton Yogyakarta melakukan laku tapa (bertapa) di pantai pesisir Selatan Jawa ini karena prihatin atas bencana besar berupa gempa besar yang menghancurkan banyak bangunan di sekitar Keraton. Gempa tektonik yang berasal dari laut Selatan itu, diyakini menjadi pertanda dari penguasa Kerajaan Laut Selatan. Saat sedang bertapa di dekat pohon pandan, Putera Mahkota didatangi seekor harimau putih dari Utara yang memancarkan cahaya yang diyakini sebagai sebuah wangsit dan keberuntungan. Beberapa tahun kemudian, terbukti Putera Mahkota diangkat sebagai raja bergelar Hamengkubuwono VII (1877 – 1921).

Pantai yang kemudian berpuluh-puluh tahun dikenal dengan sebutan Pantai Pandan Simo (Singo) dan menjadi tempat bermeditasi dan ritual bagi banyak orang. Namun sayangnya, pada era 1980 – 1990-an banyak orang tak bertanggung- jawab dan menjadikan pantai ini untuk melakukan hal-hal asusila. Membuat pantai ini dianggap tak lagi layak untuk berwisata.

Setelah sepi pengunjung bertahun-tahun, pantai ini kembali ramai ketika ada seekor ikan paus sepanjang 13 meter terdampar dan mati di pesisir pantai ini pada 2012. Kesempatan ini digunakan masyarakat setempat untuk mengembalikan nama baik pantai dengan mengubah nama menjadi Pantai Baru.

Tidak seperti pantai yang saya bayangkan, tidak diperbolehkan main air di sepanjang pesisir. Ombak yang besar dan kontur palung yang menganga sering menyeret dan memakan korban jiwa. Tapi di pantai ini ada sederet kedai makan yang menyediakan kuliner boga bahari. Ikan, udang, cumi-cumi, kepiting, semua ada. Disajikan dan bisa dinikmati di pinggir pantai.

Saya juga baru tahu, bahwa di Pantai Baru ada Pusat Listrik Tenaga Surya dan Hybrid. Listrik yang dihasilkan dari panel-panel yang menampung panas matahari dan kencangnya angin, mampu untuk menyalakan lampu dan kebutuhan listrik seluruh kedai di pantai ini. Keren, deh!

PANTAI BARU
Kel. Ngentak, Kec. Poncosari, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jarak dari pusat Yogyakarta: 30 kilometer.
Waktu tempuh: 60 menit.
Tiket:
Rp10.000 / orang.
Motor: Rp3.000
Mobil: Rp5.000
Bus: Rp15.000
Sewa ATV: Rp40.000 / 15 menit. █

MELEPAS TUKIK DI PANTAI GOA CEMARA
Saya beruntung! Bisa melepas tukik ke lautan bebas. Tukik-tukik ini ditetaskan di kkonservasi penyu yang terletak di Pantai Goa Cemara. Pantai ini menjadi tempat ‘pendaratan’ dan bertelur enyu-penyu hijau . Antara bulan Mei –September, penggiat Konservasi Penyu Hijau akan sibuk menyelamatkan ratusan telur-telur penyu di sepanjang pantai. Mereka akan memindahkan telur-telur ke tempat yang aman, dijaga, sampai menetas.

Awalnya saya bingung dengan penamaan pantai ini. Pohon Cemaranya ada, tapi di mana goanya? Ternyata penamaannya disesuaikan dengan nama tumbuhandi sepanjang pesisir pantai. Cemara laut sengaja ditanam untuk menangkal uap air asin dari laut yang merusak tanaman lain di pesisir pantai. Karena kerasnya angin laut, dahan-dahan pohon cemara saling bertautan sehingga membuat rongga seperti mulut goa. Sayangnya, garis batas pantai tergerus abrasi besar-besaran hingga 6 meter ke darat, ombak besar merengkuh dan menyeret puluhan pohon Cemara Laut ke tengah laut.

Sama seperti pantai-pantai pesisir Selatan, di Pantai Goa Cemara tidak disarankan untuk menjadi tempat berenang. Karena ombak besarnya tidak jarang menyeret orang ke tengah. Tapi karena pantai ini teduh, jadi nyaman untuk dijelajahi. Keunikan lain di pantai yang terbuka untuk umum 24 jam ini adalah pasar tradisional yang menjual umbi-umbian. Bisa buat bekal saat camping di pinggir pantai, atau dibawa pulang sebagai buah tangan.

Sebelum beranjak pergi dari pinggir pantai, saya menatap ombak tinggi yang datang silih berganti. Mengharap bisa melambaikan tangan pada tukik yang saya lepaskan tadi. Mungkin suatu saat nanti, akan berjumpa lagi. Saat mereka sudah dewasa dan pulang kembali untuk bertelur, di pantai tempat mereka ditetaskan. Jadi, melepas tukik bukan sekadar atraksi, tapi mengajak kita semua utnuk menjaga alam sekitar agar tetap lestari.

PANTAI GOA CEMARA
Desa Patihan, Kel. Gadingsari, Kec. Sanden, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jarak dari pusat Yogyakarta: 28 kilometer.
Waktu tempuh: 40 menit.
Telepon: 0877 3915 9052
Instagram @goacemarabeach

Nah, ini pengalaman saya di dua pantai di Bantul. Apa kalian sudah pernah Mengenal Batik Kayu dan Makan Ayam Ingkung? Coba deh, karena akan selalu ada pengalaman baru. █


Comments

No comments yet.

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.