Home >>Blog >Segala Rupa

Terry Endropoetro's avatar

Jangan Musuhi Plastik!

Agak susah membayangkan dunia ini bersih dari plastik. Karena sebenarnya banyak sekali produk yang menggunakan bahan plastik. Lihat saja di sekitar kita. Mulai bingkai kacamata, bahan pakaian, ponsel, dan masih banyak lagi. Yakin, bisa hidup tanpa plastik?

“Jangan musuhi plastik!” kata Profesor Enri Damanhuri , Guru Besar Pengelolaan Udara dan Limbah, Institut Teknologi Bandung, dalam diskusi Plastic Reborn #BeraniMengubah yang diselenggarakan Coca-cola Indonesia medio Juni 2019 lalu. “Kurangnya kesadaran diri, minimnya kesadaran dan pola pikir masyarakat, serta sifat konsumtif yang tidak bijaksana dalam penggunaan plastik itulah yang ikut andil melimpahnya sampah plastik.”

YANG LAKU & TAK LAKU
Untuk bisa diolah sampah-sampah plastik ini melalui perjalanan panjang. Dikumpulkan para pemulung dari tempat sampah atau bank sampah, lalu ke lapak untuk dipilah-pilah. Plastik-plastik jenis tertentu masih memiliki nilai jual kembali untuk diolah dan dicacah menjadi serpihan kecil yang kemudian digunakan untuk bahan pembuatan produk kemasan.

PLASTIK BEKAS YANG BERNILAI JUAL :
- Botol plastik transparan (bekas minuman kemasan atau soft drink).
- Botol plastik transparan berwarna biru dan hijau.
- Botol plastik berwarna putih (shampoo, deterjen, pemutih).
- Tutup botol plastik.
- Sedotan plastik .
- Plastik keras.
- Jenis ember-emberan (ember, baskom, tudung saji dan sebagainya).

PLASTIK BEKAS YANG TAK LAKU DIJUAL:
- Bungkus kemasan kopi sachet, permen, kue, dan sebagainya.
- Kantong kresek.
- Kantong plastik kiloan.
- Karung plastik.
- Kemasan refill.
- Styrofoam.

Sampah-sampah plastik yang tak laku dijual ini, seharusnya semuanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk ditimbun, dikubur, atau dibakar. Tapi pada kenyataannya, karena jumlahnya cukup banyak, plastik-plastik bekas ini menjadi serakan sampah, dibuang ke sungai atau ke laut, dan mencemari lingkungan.

Pada akhirnya plastik-plastik ini hancur sendiri menjadi micro plastic. Tapi di situlah bahayanya, kalau termakan oleh hewan, bukan hanya di perut, tapi micro plastic akan masuk ke dalam daging. Hewan laut, bebek, kambing, sapi, semua hewan bisa terkontaminasi. Dan daging-daging hewan inilah yang kita konsumsi.

PLASTIC REBORN
Plastic Reborn #BeraniMengubah merupakan gerakan Coca-cola Indonesia atas kepedulian dalam mengatasi sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya wacana, Coca-cola Indonesia melakukan kegiatan Beach Clean Up di salah satu pantai di Bali. Kegiatan positif ini bisa dijadikan contoh banyak pihak, karena pantai menjadi salah satu aset pariwisata negara kita.

Gunawan Mangunsukarjo, Regional Technical Director Coca Cola Indonesia juga menjelaskan bahwa siswa-siswa dari beberapa sekolah di Jakarta dan Bekasi sangat antusias dan ketika diajak Coca-cola Indonesia untuk melakukan pelatihan pemilahan sampah di TPA.

Selain itu bekerjasama dengan mitra pembotolan, Coca-cola Indonesia sudah memiliki program Investasi untuk Bumi (Investing in The Planet). Bekerja sama dengan beberapa pihak membuat dropbox sampah di sekolah-sekolah dan tempat umum sebanyak 100 titik di Jakarta dan 100 titik di Bekasi, mengumpulkan kembali setiap botol atau kaleng yang terjual.

“Tidak bisa dipungkiri, kemasan makanan dan minuman adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat moderen. Namun mengurangi sampah kemasan tetap menjadi visi Coca-cola Indonesia,” kata Triyono Prijosoesilo, Public Affair and Communications Directur Coca-cola Indonesia.

Untuk itu mewujudkan World without Waste, Coca-cola Indonesia juga melakukan nvestasi pada Kemasan (Investing in Packaging) berupa investasi multi tahun dan jutaan dolar untuk mendaur ulang 100% semua kemasan Coca Cola. Coba deh, kalian amati. Kemasan produk Coca Cola sudah menjadi lebih tipis dibanding dulu. Sekarang C Coca-cola Indonesia hanya menggunakan 25% - 50% bahan plastik pada kemasan botol, namun tetap aman melindungi produk di dalam kemasan. Targetnya, pada 2025 nanti semua kemasan produk Coca Cola Indonesia, pada 2025 nanti kemasan produk benar-benar terbuat dari bahan hasil daur ulang.

Dalam acara Plastic Reborn #BeraniMengubah juga hadir Iqbal Alexander, Pendiri Komunitas Kertabumi Klinik Sampah. Komunitas ini mengkaryakan para ibu rumah tangga, pemuda putus sekolah, dan siapa saja untuk membuat karya daur ulang sampah plastik bekas kemasan. Tas, dompet, tatakan gelas, asbak, dan keranjang pun tampil ciamik.

UBAH DARI DIRI SENDIRI
Penanggulangan permasalah sampah plastik merupakan tugas semua pihak. Mulailah melakukan dari diri sendiri.
1. Tumbuhkan kesadaran dari diri sendiri dan orang-orang terdekat.
2. Mulailah memilih plastik bekas pakai, kumpulkan.
3. Cari drop box terdekat.
4. Bawa kantung sendiri saat berbelanja.
5. Bawa sedotan stainless atau minumlah tanpa sedotan plastik.
6. Bawa sendok garpu agar tak perlu menggunakan sendok plastik.
7. Bijaklah menggunakan bahan plastik.

Kalau bukan dari kita sendiri yang memulai. Siapa lagi? Sekecil apa pun upaya yang dilakukan memberikan kontribusi untuk mengubah masa depan Indonesia menjadi lebih baik. █


Comments (1)

Topic:
Sort
0/5 (0)
Facebookdel.icio.usStumbleUponDiggGoogle+Twitter
Gravatar
Lisa Maulida R says...
Waaaahhhh. Satu kata buat mas Terry : KEREN!. Tulisannya informatif banget. Trims ya mas, saya jadi tambah ingat-ingat. karena dulu saya pernah dapat edukasi mengenai hal plastik dari komunitas, tapi jadi lupa karena seringnya dirumah sama bayi. Trims banget!

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.