Home >>Blog >Jalan-jalan

Terry Endropoetro's avatar

9 Hal Berkesan dari Pertamina Eco Camp

Eco Camp bukan sekedar liburan leha-leha biasa. Bukan asik-asik tiduran di tenda sambil menunggu senja. Kegiatan ini mengajak untuk lebih dekat dengan alam. Agar bisa menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitar kita.

Sepulang dari Pertamina Eco Camp di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu, Jakarta, awal April 2018 lalu, selain kulit yang mengelupas terbakar matahari, ada 10 hal berkesan yang tak bakal bisa saya lupakan.

1. BERANGKAT PAGI-PAGI BUTA
"Meeting point di Dermaga 16 Marina Ancol jam 06.00 wib, tenggang waktu satu jam. Yang telat ditinggal!" Dan terbirit-biritlah saya jam 04.00 pagi berangkat dari rumah di saat hujan deras. Sampai tepat waktu dan ternyata kapal cepat diberangkatkan 2 jam kemudian.

2. BERKENALAN DENGAN ELANG BONDOL
Kalau tidak ikut Pertamina Eco Camp, belum tentu saya bisa tahu banyak tentang Konservasi Elang Bondol di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu yang dikelola Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Indonesia.

3. REVITALISASI TERUMBU KARANG
Ini kali pertama memasang substrack untuk media pencangkokan terumbu karang. Sampai lecet dan bengkak jempol tangan saya. Karena mengikat terumbu pada pipa di dalam air tak semudah yang dibayangkan.

4. PUNYA BANYAK TEMAN BARU
Hanya 35 orang peserta yang ikut dalam kegiatan ini. Terdiri dari pemenang lomba instagram dan penulisan essay, vloger dan bloger, media, dan karyawan Pertamina. Asal peserta pun beragam, selain dari Jakarta, ada yang dari Bandung, Semarang, bahkan Banjarmasin. Ada pekerja kantoran, wiraswasta, mahasiswa, bahkan anak SMA. Semuanya seru!

5. HARUS PASANG TENDA SENDIRI
Sebenarnya camping di pantai sudah bukan hal baru bagi saya. Tapi mendirikan tenda adalah hal yang selalu saya hindari. Nah, di Eco Camp kali ini tak bisa tidak, saya harus ikut memasang tenda bersama teman seregu, Katharina Agetha, Mevyenna Agizta, dan Erza Nabila, yang sama-sama tidak paham soal ini.

Duh! Ternyata, lebih mudah memasang bulu mata palsu daripada mendirikan tenda. Sampai tiga kali bongkar pasang, tenda tak juga berdiri. Sampai akhirnya datanglah bala bantuan, salah satunya dari Rikas Harsa, host kondang My Trip My Adventure. Beruntung atau disengaja? Ha... ha... ha... ha....

6. NASI GORENG SEGALA RUPA
Setiap regu harus berkreasi membuat nasi goreng. Semuanya sudah disiapkan. Nasi, telur ayam, bumbu, minyak, sutil, wajan, termasuk kompor portable semua sudah ada. Yang tidak ada adalah pisau untuk mengiris bawang dab cabai. Tak hilang akal, akhirnya sutil jadi senjata untuk meremukkan bumbu.

Semua bumbu sudah siap, tinggal pasang tabung gas Bright Gas di dalam kompor portable. Pasang pada pengait, tekan tombol ke 'unlock', lalu putar tombol. Klik! Api pun menyala. Praktis dan panas! Kalau tak langsung menyesuaikan nyala api, dijamin nasi yang digoreng langsung gosong. Kami berhasil membuat nasi goreng ala-ala yin yang. Seimbang antara rasa asin dan rasa 'yang pernah ada' (kata Erza).

7. DARI HOLAHOP SAMPAI JURUS MENGURAS LAUT
Keriaan di pinggir pantai sudah dimulai sejak pagi. Saat dimulainya permainan Holahop Berantai yang dilakukan dua regu. Sebelas orang setiap regu berdiri berjajar dan bergandengan. Holahop harus berpindah dari ujung satu ke ujung lain, dan kembali ke ujung awal. Dipindahkan melalui tangan dan leher. Repot! Pakai angkat-angkat kaki segala. Tapi selama kami masih tertawa artinya permainan ini bikin bahagia.

Permainan selanjutnya adalah Jurus Menguras Laut. Setiap regu harus mengambil air menggunakan tadahan tangan, lalu menuangkan ke tadahan tangan teman di sebelahnya, terus berantai dan dituangkan ke dalam ember yang terletak di ujung. Biasanya sampai di ujung air cuma tersisa beberapa tetes. Selain kekompakan, yang jelas kami jadi tahu siapa yang memiliki telapak tangan lebar, siapa yang telapak tangannya kecil, siapa yang jarinya kurus, dan siapa yang jarinya gendut-gendut. Ha... ha... ha... ha....

8. SELALU MAKAN KENYANG
Selama kegiatan saya tak sempat lapar. Stok makanan dan minuman selalu tersedia. Yang paling heboh adalah saat makan siang ala liwetan. Daun pisang dijajarkan memanjang. Di atasnya ditata nasi dan beragam lauk-pauk. Mi goreng, telur balado, tahu dan tempe goreng, ikan asin, dan yang bikin takjub adalah ikan tenggiri bakar. Bagian yang sampai di hadapan saya hanya setengah dari panjang keseluruhan, tapi ukurannya segede paha! Nyaaaaammmmm! 

9. BELAJAR BERBAGI
Eco Camp mengajarkan kita untuk saling menghargai orang lain. Mulai berbagi colokan untuk memasang kabel charger sampai mengantre kamar mandi. Semua berlandaskan azas berbagi, toleransi, dan tahu diri. █

Catatan:
Foto dalam artikel ini adalah beberapa dokumen pribadi, selebihnya milik teman-teman di group whatsapp Pertamina Eco Camp

---------------------------------------------

Perjalanan bersama Pertamina (PertaminaMOR 3) pada April 2018 ini juga ditampilkan di twitter dan instagram dengan hashtag #PertaminaEcoCamp #KobarkanKebaikan #EcoCampDay1 #EcoCampDay2


Comments (1)

Topic:
Sort
0/5 (0)
Facebookdel.icio.usStumbleUponDiggGoogle+Twitter
Gravatar
Rido says...
Dapet uang saku apa

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.