Home >>Blog >Icip-icip Kuliner

Terry Endropoetro's avatar

Mencicipi Racikan Kopi Hijau

Saat bertandang ke lapak kopi salah satu pasar tradisional di Bandar Lampung. Di antara kaleng-kaleng penuh berisi biji-biji berwarna hitam legam, pedagang kopi menyodorkan segenggam biji kopi berwarna kehijauan.

Kopi identik dengan warnanya yang hitam pekat. Padahal sebenarnya tak ada warna hitam pada tumbuhan ini. Buahnya yang tumbuh berderet penuh dalam satu tangkai akan dipetik bila kulit buahnya sudah berwarna merah. Sedangkan biji kopinya sendiri berwarna putih atau hijau muda.

Warna hitam biji kopi berasal dari proses pemanggangan (roasting). Lama proses pemanggangan akan menentukan seberapa hitam warna biji kopi, aroma yang dihasilkan, dan kenikmatan rasa yang didapatkan pun akan berbeda. Lalu apakah untuk dikomsumsi semua biji kopi harus melalui proses pemanggangan? Ternyata tidak.

Beberapa tahun belakangan, mulai dikenal kopi hijau. Yaitu bubuk kopi berwarna hijau, berasal dari biji kopi yang digiling tanpa proses pemanggangan sebelumnya. Di beberapa negara kopi hijau sudah dikenal lebih dulu. Kopi hijau diminum dengan campuran madu atau serutan bubuk kayu manis. Dipadusajikan menjadi hidangan kekinian, sebagai campuran es krim dan smoothies.

KHASIAT BUBUK HIJAU
Kafein pada minuman kopi sering dianggap sebagai salah satu penyebab pemicu keriput pada kulit. Kadar kafein pada biji kopi meningkat akibat proses pemanggangan. Sementara karena tidak melalui proses pemanggangan, kopi hijau menjadi lebih 'bersahabat' pada kulit. Mengonsumsi kopi hijau tidak membuat kulit mengalami dehidrasi, sehingga kelenturan kulit tetap terjaga.

Kafein sebenarnya baik untuk memicu syaraf pada otak, asal dikonsumsi dengan kadar yang tepat dan tidak berlebihan. Nah, kadar kafein yang rendah dan kandungan lain yang ada dalam kopi hijau ternyata dapat mengurangi gejala bahkan mencegah dari alzheimer (penyakit yang melemahkan dan menghilangkan daya ingat, biasanya berakhir pada gangguan pada otak).

Setiap butir kopi hijau mengandung antioksidan yang membantu tubuh menetralkan zat radikal bebas berbahaya. Bahkan kopi hijau disebut-sebut aman dikonsumsi penderita hipertensi. Salah satunya adalah asam klorogenat yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan mengatur tekanan darah.

Asam klorogenat ternyata juga meningkatkan pembakaran lemak yang tersimpan di bawah kulit (subcutaneous fat) dan lemak yang mengelilingi organ-organ dalam perut (visceral fat). Taoi tentunya, bukan semata-mata dengan mengonsumsi kopi hijau secara teratur lalu berat badan badan menjadi ideal, ya. Bagaimana pun tubuh ideal dan sehat, harus diimbangi dengan olahraga teratur disertai pola makan dan pola hidup yang sehat.

PANAS DINGIN RASA KOPI
Produk kopi hijau banyak dijual di gerai-gerai online. Penasaran ingin mencoba rasanya, tapi bingung juga saking banyak ragam dan mereknya. Jadi ketika suatu kali melihat produk kopi hijau berjajar di rak swalayan, dengan kemasan bertulisan Nescafe Green Coffee Blend, saya langsung berhenti dan membolak-balik kemasan. Di dalamnya ada 10 kemasan sachet yang masing-masing berisi 20 gram ekstrak biji kopi hijau. Terbuat dari biji kopi robusta yang berasal dari perkebunan petani kopi di Lampung.

Penasaran tapi khawatir. Itu yang saya rasakan saat hendak membuka kemasannya di rumah. Penasaran akan rasanya. Tapi khawatir kalau ternyata tak sesuai selera. Kalau satu sachet dicoba, iya kalau enak. Kalau tidak? Bagaimana nasib 9 sachet sisanya?

Ketika kemasan sachet dibuka, saya masih berfikir akan menemukan bubuk hijau dengan aroma 'tanah' atau biji-bijian. Tapi ternyata bubuk kopi di dalamnya berwarna coklat muda. Aroma yang tercium pun khas kopi pada umumnya. Ini karena Nescafe Green Coffee Blend merupakan campuran kopi hijau dengan 8% kopi yang sudah dipanggang. Diracik pula dengan gula dan krimer nabati. Menjadikannya minuman yang praktis untuk dinikmati. Cukup diseduh air panas, harumnya langsung memenuhi ruangan.

Diseruput hangat, rasanya sedap seperti kopi susu biasanya. Tak berhenti sampai di situ, saya pun meletakkan beberapa es batu ke dalam gelas. Boro-boro diseruput, dalam hitungan detik pun habis diteguk. Tampaknya, rasa kopi hijau dingin yang menyegarkan langsung menghilangkan rasa lelah dan mendadak saya kembali bersemangat. Yuk, lanjutkan kegiatan di sisa hari ini! █


Comments (2)

Topic:
Sort
0/5 (0)
Facebookdel.icio.usStumbleUponDiggGoogle+Twitter
Gravatar
e-no si nagacentil says...
Pernah nyobain asliinya gak? Ngegilingnya itu bikin pegel aslik hahahha... lama banget alusnya Laugh
Gravatar
Reh Atemalem says...
Aku kemarin nyobain bikin kental (2 sachet sekaligus) + pake es batu. Suka wanginya.

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.