Home >>Blog >Sepeda

Terry Endropoetro's avatar

Tempat Parkir Sepeda di Gedung BTPN, Jakarta

Ketika harus mengurus sesuatu di gedung megah di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan ini saya yang bersepeda langsung bertanya pada petugas keamanan, "Ada parkiran sepeda, nggak?"

"Ada dooong, bu!" jawab si petugas cepat dengan nada bangga. Ini jarang terjadi, karena di banyak tempat biasanya petugas yang saya tanya perlu beberapa detik diam sebelum menjawab ragu, "Sepeda bisa parkir di tempat parkir motor." Dengan ramah dan informatif langsung mengarahkan saya untuk masuk dari pintu di bagian belakang gedung.

Awalnya saya sudah pesimis ketika tahu bahwa parkiran sepeda ada di basement 2. Saya yang cinta jalanan rata deg-degan kalau ada jalan menurun, karena berarti berikutnya tanjakan pasti sudah menunggu. Jadi belum-belum sudah membayangkan bagaimana pulangnya nanti.

Tapi di luar dugaan, ternyata menuruni jalur menuju tempat parkir cukup landai. Berarti ketika mengayuh naik nanti tak terlalu sulit. Suasananya terang, banyaknya lampu yang menyala memperjelas tanda panah penunjuk arah di dinding maupun yang di lantai.

Tempat parkir sepeda mudah ditemukan. Berdampingan dengan tempat parkir motor. Dan sepagi itu sudah ada 10 sepeda terparkir di sana. Senang, deh! Tempat ini mampu memarkir 20 sepeda, bahkan 30 sepeda kalau pagar besi pembatas juga boleh dijadikan tempat sepeda bersandar.

Di beberapa sepeda tampak helm-helm digantung. Handuk kecil, kaos kaki, kaos yang basah karena keringat dijemur di batangan setang, atau di atas sadel. Hal ini juga bisa menjadi indikasi tempat parkir yang aman. Kebiasaan ini banyak dilakukan penyepeda, ketimbang harus membungkus kaos berkeringat dalam tas dan tersimpan lembab seharian. Saya pun melakukan hal yang sama, menggantungkan helm dan menjemur ikat kepala.

Petugas parkir akan meminta tanda pengenal. Walaupun tempat parkir ini buka 24 jam, namun pencatatan kapan sepeda parkir dan akan diambil wajib dilakukan. Jadi bila waktu pergantian petugas jaga, informasi akurat sudah tercatat.

Tak jauh dari tempat parkir, ada sebuah toilet. Walaupun bukan kamar mandi, tapi paling tidak bisalah digunakan untuk berganti baju yang lebih formal, memperbaiki eyeliner, memoles bedak dan lipstik ha... ha... ha....

Lift untuk naik menuju lantai dasar berada persis di sebelah tempat parkir. Lift ini ternyata menuju bagian luar gedung. Petugas keamanan langsung mengarahkan saya berbelok ke kanan, tempat pemeriksaan standart sebelum masuk ke dalam lobby.

Terus terang gara-gara sepeda terparkir aman, suasana hati jadi senang. Rasanya segala sesuatunya jadi lancar. Ketika urusan kelar, saya kembali ke tempat parkir.

Setelah mengganti baju formal dengan kaos. Kembali mengikat kain pelapis kepala dan bersiap-siap mengenakan helm. Barulah saya sadar melihat rantai pengaman sepeda masih tergantung di boncengan. Ternyata saya lupa menyangkutkannya di besi pagar dan membiarkan sepeda saya tak terkunci selama berjam-jam. Waaaaah, bahaya! Padahal, setelah sempat kehilangan 4 sepeda, saya meyakini bahwa senyaman apa pun tempat parkirnya, sepeda harus dalam keadaan terkunci. Karena kalau lagi apes, segala hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi. █


Comments (3)

Topic:
Sort
0/5 (0)
Facebookdel.icio.usStumbleUponDiggGoogle+Twitter
Gravatar
Rry Rivano says...
duh suasana hati ini klo sedang bahagia memanglah.
Gravatar
Simbok says...
Ya ampun mbak. Jangan lupa dikunci lain kali ya Scared
Gravatar
Rere atemalem says...
WAAAAA, LUPA DIKUNCIIII WAAAAA...

Alhamdulillah masih rezeki ya mbater!

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.