Home >>Blog >Segala Rupa

Terry Endropoetro's avatar

Warna-Warni Reuni Sambil Berbagi

Kalau datang ke acara jangan terlambat. Itu yang seharusnya saya ingat. Ini buka acara reuni yang tamunya hanya belasan. Lupa kalau undangannya ada 1.000 orang. Duh, jadi bingung kan masuk gedungnya?

Ternyata tak seribet yang saya bayangkan, langsung ada panitia yang mengantar ke dalam. Tapi tampaknya beberapa acara sudah terlewat. Suasana di dalam ruangan bundar itu sudah sedikit gelap. Bangku-bangku sudah terisi. Lagu-lagu daerah dengan irama rancak dinyanyikan merdu Agria Swara IPB Choir. Sambil mencari tempat duduk, saya pun ikut melantunkan lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Ketika panggung berganti dengan kehadiran Yara, karena tidak familiar dengan lagunya, saya jadi tak bisa ikut bernyanyi. Hanya bisa kagum, anak sekecil itu lantang menyanyi sendiri di atas panggung.

PANGGUNG WARNA-WARNI
Sebuah musical dance adalah pertunjukan selanjutnya. Bertajuk Hatiku Riang Kala Kuberdendang karya Gigi Art of Dance. Paduan tarian yang diselipkan penggalan adegan-adegan cerita, tentang Kisha, seorang anak yang pemurung, cepat marah, dan tak mau lepas dari gadget. Kedua orang tuanya mengajak Kisha pergi berlibur dan terdamparlah mereka di pulau Hepia. Sebuah pulau yang penduduknya menyambut mereka dengan tari-tarian.

Di pulau Hepia, Kisha bertemu dengan Ah Sik. Seorang anak miskin yang tak memiliki apa-apa. Dari Ah Sik, Kisha belajar indahnya sebuah keinginan, kemauan, dan cita-cita. Pulau Hepia serupa mimpi. Tapi dari situ Kisha seperti disadarkan bahwa kalau kita berpunya, ternyata kita bisa menolong mereka yang masih kekurangan.

Dari awal sampai akhir ada 12 tarian (kalau tak salah hitung) yang ditampilkan. Semua tariannya energik diringi lagu-lagu yang sedang hits. Penarinya dari berbagai usia. Anak-anak, remaja, dan penari dewasa. Pencahayaan dan layar yang terus berganti-ganti warna membuat pertunjukan ini bukan sekedar pertunjukan tari biasa. Penonton bertepuk dan bersorak gemuruh setiap satu tarian usai dan tarian selanjutnya dimulai.

Tarian terakhir paling istimewa, dibawakan oleh belasan anak berkebutuhan khusus Bergerak lincah diiringi lagu This is Me, soundtrack film The Greatest Showman. Para penari yang tadi sudah tampil, berdiri di antara penonton, mengajak penonton menari bersama. Seru! Kereeeeen!

Pertunjukan belum selesai. Karena masih ada penampilan Naura, membawakan 4 lagu hitsnya yang bernada riang. Senang rasanya ada penyanyi cilik yang menyanyikan lagu sesuai usianya. Buka soal cinta-cintaan, tapi tentang budi pekerti dan ajakan untuk selalu bersemangat.

MEREKA YANG PEDULI
Pagelaran tadi adalah salah satu hiburan dari Acara Buka Puasa Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa yang diadakan oleh ASIA 87 Foundation. “Ini yang keenam kalinya, kami adakan setiap tahun berturut-turut,” kata Shanty Sys NS, selaku ketua pelaksana. Dibantu Chicha Koeswoyo sebagai wakil, tak heran mengapa pagelaran yang diadakan pada awal Juni 2018 lalu menjadi sangat berirama dan berwarna.

ASIA 87 Foundation sendiri terdiri dari para alumni Sekolah Islam Al Azhar angkatan 1987 yang mengintegrasikan diri dan melakukan kegiatan sosial secara berkesinambungan dengan nama ASIA 87 PEDULI. Selain acara Buka Puasa bersama 1.000 Anak, ASIA 87 PEDULI juga mempunyai agenda sosial lain, yaitu Indonesia Membaca Alquran, Musholla untuk Negeri, dan Indonesia Belajar. Kegiatan sosial ini difokuskan ke daerah-daerah pelosok di luar Jawa. Ini cara reuni yang boleh ditiru, karena hubungan baik dijalin sepanjang tahun, bukan hanya satu-dua kali.

Para tamu cilik sore itu berasal dari 20 yayasan dan panti asuhan di Jakarta. Mata mereka berbinar melihat di kursi mereka sudah ada tas sekolah kotak berisi kue-kue dan sekotak makanan siap saji. Semua disiapkan untuk mereka.

Nurul Aisah dari Yayasan Madinatul Ilmi, yang baru saja lulus sekeloh dasar membongkar isi tas yang ternyata berisi selusin buku tulis dan sebuah buku gambar. “Ini bisa untuk sekolah adik,” katanya sambil membuka kotak pensil yang berisi alat-alat tulis lengkap dengan sekotak pensil warna. “Yang ini untuk ibu,” lanjutnya sambil menyelipkan amplop hadiah lebaran ke dalam sakunya. Duh, melihatnya tersenyum mendadak air mata saya menggenang.

Yang tak saya lewatkan di acara ini adalah berfoto dengan Chica Koeswoyo. 'Reuni' bersama penyanyi idola semasa saya masih kecil dulu. Artis yang sudah membahana di akhir tahun 70-a ini dengan riang meladeni siapa pun yang hendak berfoto dengannya, termasuk heboh berfoto bersama teman-teman seangkatannya.

Kesimpulan saya, acara reuni tak melulu hanya bertemu, kumpul-kumpul, cupika-cupiki, ngobrol ngalor-ngidul, dan haha-hihi. Karena ada yang bisa dilakukan lebih dari itu, mencari pahala dengan menyisihkan sebagian harta yang dimiliki. Menyenangkan para tamu cilik ini juga ibadah. Membuat mereka tersenyum, tertawa, dan bersorak gembira niscaya membuat kita bahagia juga. Sepenggal doa dipanjatkan menjelang waktu berbuka, memohon pada Yang Esa. Semoga selalu diberkahi rezeki baik, kesehatan, dan pahala tak putus sepanjang hayat.

Aamiiin… █

Foto: Dok. Negeri Sendiri, Prast_Lampard


Comments (2)

Topic:
Sort
0/5 (0)
Facebookdel.icio.usStumbleUponDiggGoogle+Twitter
Gravatar
Indri Lestari Juwono says...
uwiyuwiyuuu, seneng banget datang acara ini bareng Mb Terry. fotonya keceh!
Gravatar
Prast Lampard says...
Aaaaaaaah... Baca tulisan ini keren sekali, aku langsung minder dengan tulisanku untuk acara yang sama. Jadi belajar dari Mbak Terry, nih, yang sudah banyak menulis. Terima kasih banyak Mbaaaaakk..

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.