Home >>Blog >Jalan-jalan

Terry Endropoetro's avatar

Memantai & Makan di Tanjung Lesung

Tanjung Lesung sudah sering disebut-sebut. Jadi, ketika ada ajakan mendadak pergi ke sana, langsung saya sambut. Walaupun tempatnya berada jauh di arah Barat Daya kota Jakarta dan harus ditempuh berjam-jam melalui jalan darat.

Sesuai namanya, tanjung ini berada pada lekukan teluk di bagian Barat Jawa. Berada di wilayah Provinsi Banten. Berjarak 185 kilometer dari Jakarta, melalui jalan tol Jakarta-Merak, lalu keluar di Serang Timur. Melewati kota Pandeglang dan Labuan, lanjut menyusuri teluk sampai ke ujung tanjung.

Waktu tempuhnya sekitar 4-5 jam, tapi karena mobil yang saya dan beberapa teman tumpangi sempat salah mengambil arah, jadilah kami baru sampai di lokasi setelah 6 jam perjalanan. Bila kondisi badan sedang kurang prima, sebaiknya paksakan tidur sepanjang perjalanan. Karena sebagaian besar jalur yang dilintasi berkelok-kelok. Walaupun jalanan beraspal mulus tapi bila tak kuat menahan gejolak di perut bisa repot nantinya.

PANTAI DI MANA-MANA
Lelah langsung sirna, ketika sampai di Tanjung Lesung Resort. Villa yang kami tempati langsung menghadap laut. Hanya sekitar 150 meter berjalan kaki, sudah bisa menjejak pasir pantai. Jadi kalau mau menghabiskan waktu dari pagi hingga petang berjemur sampai kulit terbakar matahari ya, juga bisa ha... ha... ha... ha....

Bermain air di pinggir pantai boleh-boleh saja. Tapi memang ada larangan berenang, walaupun di saat cuaca cerah, angin baik, dan ombak tak terlalu besar. Mungkin karena langsung berhadapan dengan Selat Sunda, bisa jadi ada palung menganga tak jauh dari pantai. Lagi pula tampaknya tak ada lifeguard yang berjaga-jaga menjamin keselamatan.

Bila hendak berenang-renang di laut, ada tempat khusus di Beach Club Tanjung Lesung. Pantainya berupa teluk, aman dari ombak besar. Di sana tersedia pula berbagai fasilitas olahraga air, seperti peralatan snorkeling, kayak, dan tentunya lifeguard selalu siap berjaga-jaga.

Pada acara Festival Pesona Tanjung Lesung, September 2017 lalu, dilakukan peletakan batu pertama Rhino Dive Center oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Pantas kalau dive center ini dibuat, karena Tanjung Lesung mempunyai potensi wisata bawah laut yang menjanjikan.

Ada 4 titik penyelaman yang menjadi daya tarik, yaitu ship wrack, bangkai kapal (konon) zaman Belanda yang karam, mercusuar, Pasir Gundul (sebutan untuk gundukan pasir yang muncul saat laut surut), dan Pulau Liwungan. Bila masih kurang puas menyelam di Tanjung Lesung, bisa juga melanjutkan menyelam di kawasan Ujung Kulon, Pulau Peucang, Pulau Panaitan atau sekalian menyeberang ke pulau Anak Krakatau.

MENJAJAL KEKUATAN & KECEPATAN
Masih dalam rangka Festival Tanjung Lesung, diadakan juga Rhino Cross Triathlon yang diikuti ratusan peserta lokal dan manca negara. Lomba adu ketangkasab bersepeda cross country melintasi jalanan berpasir, jalur tanah, dan jembatan kayu. Digabungkan dengan berenang di laut dan berlari sampai garis finish.

MAKAN MALAM YANG DITUNGGU
Gagal mengabadikan matahari terbenam, tak jadi masalah. Di pantai terbuka Tanjung Lesung, tampaknya petang menjadi lebih lama. Kami duduk-duduk saja di pantai sampai suasana berubah menjadi benar-benar gelap dan perut berbunyi minta diisi.

Ketika berjalan ke restoran, yang terbayang hanya boga bahari. Dan tebakan saya benar! Api tak hanya berkobar di atas panggangan. Para tamu yang sedang makan malam juga dihibur dengan Tarian Api. Para lelaki melakukan akrobat dengan menggunakan api. Mirip debus, atraksi tradisional Banten. Ngeri-ngeri seru, sih!

Selain ikan, udang, dan cumi-cumi yang saya habiskan. Ada kebahagian lain yang datang di hadapan. Durian! Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu daerah di Banten yang terkenal dengan hasil duriannya. Dan malam itu jelas terbukti. Harum durian menyebar ke mana-mana, mengalahkan aroma bakar-bakaran ikan dan cumi. Dagingnya berwarna kuning, tebal, dan manis. Habis satu, ambil lagi, habis satu, ambil lagi, terus begitu. Setelah dihitung-hitung ada 20 biji durian di atas piring saya. Luar biasaaaaa! █

---------------------------------------------

Perjalanan pada September 2017 ini merupakan kerjasama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Dinas Pariwisata Banten, dan Genpi Banten. Foto-foto juga ditampilkan di twitter dan instagram dengan hashtag #FestivalTanjungLesung #FestivalTanjungLesung2017


Comments (1)

Topic:
Sort
0/5 (0)
Facebookdel.icio.usStumbleUponDiggGoogle+Twitter

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.