Home >>Blog >Jalan-jalan

Terry Endropoetro's avatar

Lonceng Keraton Kanoman, Cirebon

Dari kejauhan bangunan kecil dengan lonceng yang tergantung di bagian atasnya tampak seperti sebuah kapel. Padahal sebenarnya bangunan itu dulu digunakan sebagai garasi mobil sultan.

Terletak di salah satu sudut Keraton Kanoman, bangunan kecil berwarna putih itu tidak terlalu menarik perhatian. Sebuah jalur dibuat menuju pintu kayu bercat hijau yang tertutup rapat. Dua buah lampu hias dipasang di kanan-kiri pintu. Bagian atas bangunan berbentuk segitiga dengan pinggirannya berlekuk berhias motif mega mendung. Dari sebuah jendela melengkung di situlah tampak sebuah lonceng menggantung.

Lonceng perunggu itu sudah berusia ratusan tahun. Merupakan pemberian dari Gubernur Jenderal Inggris Sir Thomas Raffles kepada Sultan Komarudin I atau Sultan Kanoman VI, saat pemerintahan kolonial Inggris berkuasa di Jawa dan Sumatera pada 1811-1816.

Selain lonceng, Raffles juga menghadiahi sebuah mesin jahit dan kacip —sebuah alat pemotong cerutu. Lonceng yang kemudian dinamai Gajah Mungkur itu sempat dijadikan peneta waktu hingga 1950, sampai akhirnya dibiarkan tergantung tak dibunyikan karena mengalami keretakan. █

──────────────────

Perjalanan bersama para blogger (Jakarta, Cirebon, dan Indramayu) ini terlaksana atas undangan Kementerian Pariwisata Indonesia. Foto-foto juga diposting di twitter dan instagram dengan hastag #PesonaCirebon #PesonaIndonesia


Comments (2)

Topic:
Sort
0/5 (0)
Facebookdel.icio.usStumbleUponDiggGoogle+Twitter
Gravatar
Dyah says...
Waktu saya berkunjung ke Keraton Kanoman, lonceng ini juga menarik perhatian saya. Walau Keraton Kanoman bersih, tapi nampak kurang terawat yah.

Add Comment

* Required information
(never displayed)
 
Bold Italic Underline Strike Superscript Subscript Code PHP Quote Line Bullet Numeric Link Email Image Video
 
Smile Sad Huh Laugh Mad Tongue Crying Grin Wink Scared Cool Sleep Blush Unsure Shocked
 
2000
 
Notify me of new comments via email.