Rp1 Meriah ala Kereta Commuter Indonesia
Category: Jalan-jalan • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2019-08-22
Tanggal merah tidak berlaku bagi Kereta Commuter Indonesia. Ketika banyak orang libur merayakan kemeriahan Hari Kemerdekaan, KCI tetap mengoperasikan 958 perjalanan dan melayani 80 stasiun di wilayah Jabodetabek sambil sebar-sebar kemeriahan.
Kapan lagi bisa naik kereta Rp1 coba? Kalau bukan dalam rangka Hari Kemerdekaan RI ke 74. Ini tarif khusus yang diberikan KCI sebagai tanda keikutsertaan memeriahkan Hari Kemerdekaan. Tarif khusus Rp1 ini berlaku pada tanggal 17 Agustus 2019 jam 08.00 – 17.00 wib.
Untuk masuk ke dalam stasiun, calon penumpang tetap harus melakukan tap in menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), Tiket Harian Berjaminan (THB), atau kartu uang elektronik. Dari saldo yang ada di dalam kartu, hanya akan dipotong Rp1 bila digunakan .
Kereta commuter sudah diakui masyarakat Jabodetabek sebagai moda transportasi cepat. Dengan tarif normal saja, kereta commuter tetap diminati karena harga tiketnya sangat terjangkau. Apalagi harga tiket dengan tarif khusus Rp1. Baru 4 jam diberlakukan saja, jumlah penumpang yang naik sudah berjumlah 287.985. Stasiun tetap mbludag dipenuhi calon penumpang. Termasuk saya, Adipati Julian, Indra Asmara, dan Dedi Darma.
2. KARTU MULTI TRIP EDISI KHUSUS
Saya sering naik kereta commuter. Tapi karena tidak rutin, jadi merasa tidak perlu memiliki KMT. Toh, tiket masih bisa dibeli dengan menggunakan THB atau kartu uang elektronik. Selama ini sih, lancar-lancar saja.
Di tanggal 17 Agustus kemarin, untuk pertama kalinya saya merasa perlu membeli KMT. Alasannya sepele, karena KCI mengeluarkan KMT edisi khusus 74 Tahun Indonesia Merdeka.
Desainnya didominasi warna merah. Di sisi bagian depannya tertera logo KCI dan tulisan 74 Tahun Indonesia Merdeka.Kartu ini dijual di loket stasiun dengan harga Rp50.000, sudah termasuk saldo Rp15.000 yang bisa langsung digunakan untuk naik kereta.
KTM edisi khusus ini hanya bisa dibeli di 15 stasiun, yaitu:
Stasiun Jakarta Kota, Juanda, Cikini, Tebet, Universitas Indonesia, Depok Baru, Bojong Gede, Bogor, Sudirman, Tanah Abang, Palmerah, Sudimara, Taman Kota, Tangerang, dan Bekasi.
Beberapa teman yang tahu saya masih berada di sekitar Stasiun Kota pun sempat menitip dibelikan. Karena KMT edisi khusus ini memang hanya diproduksi sebanyak 5.000 keping, sebaiknya kalian yang senang mengoleksi KMT berbagai desain segera membeli.
3. KEMERIAHAN DI KERETA
Bukan hanya KMT edisi khusus, KCI juga ‘mengeluarkan’ 10 kereta khusus yang akan sliweran ke sana kemari selama bulan Agustus. Mungkin kalian sudah pernah naik, tapi nggak ngeh.
Bagian depan kereta bertuliskan Dirgahayu Indonesia. Di sisi kanan-kiri luar kereta didominasi warna putih, digambari orang-orang sedang berlomba tarik tambang. Bagian dalam kereta ada gambar-gambar juga di dekat pintu. Perlombaan adu bantal, lari karung, makan kerupuk, balap becak, bahkan di beberapa pegangan besi kereta digantung juga kerupuk-kerupukan. Di balik setiap ‘kerupuk’ ada sebuah barcode. Kalau di-scan, nanti kalian bisa tampil berfoto dengan menggunakan baju adat Nusantara.
Sayangnya, saya terlambat tahu soal ‘kerupuk’ ini, jadi belum sempat mencoba. Di kesempatan lain, saya sempat naik kereta 74 Tahun Indonesia Merdeka lagi. Tapi kerupuk-kerupukannya sudah tidak tampak tergantung lagi. Sementara barcode-nya pindah ke bagian dinding melengkung. Entah apakah bisa di-scan sempurna dengan posisi melengkung begitu? Untuk kedua kalinya, saya tidak mencoba. Malah sibuk mencari-cari "Kerupuknya ke manaaaa?" █
Comments
No comments yet. Be the first to comment!
Leave a Comment