Liburan Nyaman di Royal Tulip Hotel Gunung Geulis
Category: Tempat Inap • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2017-05-07
Satu lagi tempat bersantai yang letaknya tak jauh dari Bogor dan mudah pula ditempuh dari Jakarta. Tempat untuk menghabiskan waktu sambil menikmati udara segar dari pagi hingga petang.
KAMAR MANDI TEMBUS PANDANG
Kamar saya berada di lantai 2 dengan dua buah tempat tidur berkasur empuk dan lipatan selimut tebal. Jendela kaca besar jadi pembatas antara ruang tidur dan pembatas kamar mandi. Jangan khawatir, tetap ada tirai yang bisa diturunkan menutupi kaca, jadi saat saya mandi, teman sekamar tak akan terganggu 'penglihatannya.' ha... ha... ha... ha....
Mini bar dan deposite box didesain rapi dalam lemari, arah kiblat terletak di dalam laci, menjadikan ruangan kamar tetap rapi. Selain hair dryer, perlengkapan mandi, dan mantel mandi, kamar ini juga dilengkapi senter yang tergantung di dalam lemari. Hal kecil tapi penting bila terjadi sesuatu yang menganggu aliran listrik dan padamnya lampu.
Teras kamar yang menghadap ke lembah menjadi tempat seru untuk duduk-duduk. Menjadi tempat bersantai di malam hari. Di kala badan lelah tapi mata belum mengantuk, sambil menikmati secangkir teh panas sebagai penghangat tubuh.
PILIH BERENANG, FITNESS, ATAU SPA?
Royal Tulip Hotel menyediakan 3 buah kolam dengan ukuran, bentuk, dan kedalaman yang berbeda. Khusus untuk anak-anak hingga yang dalamnya 150 meter. Kursi malas disediakan di pinggir kolam, dengan sebagian badan kursi yang terendam di air. Jadi saya bisa bermalas-malasan sambil tetap berada di permukaan air. Cukup menyenangkan bisa menikmati hangatnya sinar matahari sore, sampai seorang petugas memberitahu bahwa jam operasional kolam hanya sampai jam 18.00 wib.
Masih ada waktu sebelum makan malam, dan kalau masih ingin mencari kebugaran sebenarnya saya bisa ke ruang fitness. Tapi, saat itu saya tak mau mengeluarkan banyak tenaga. Saya sedang ingin berleha-leha saja dan Dedari Spa menjadi pilihan selanjutnya.
Sempat terfikir untuk pijat dengan wewangian ramuan tradisional. Ada beberapa perawatan yang ditawarkan. Antara lain, facial, Warm Bamboo Massage(pijatan tradisional menggunakan bambu yang dihangatkan), Lava Stone (kombinasi pijat relaksasi dengan menggunakan batu yang dipanaskan), hanya mau pijat kepala, punggung, dan badan juga boleh, atau lulur dan boreh menggunakan ramuan herbal terbuat dari rempah-rempah. Dengan kisaran harga Rp220.000 ‐ Rp580.000, lama perawatan 30, 60, dan 90 menit disesuaikan dengan jenisnya. Tapi akhirnya saya malah memilih 'mencari keringat' di dalam bilik sauna.
JANGAN LUPA ISI PERUT
Royal Tulip Gunung Geulis menyediakan sarapan pagi dengan ragam makanan yang menarik. Mulai salad, dim sum hingga yang lebih berat seperti pasta juga nasi beserta lauknya. Pilihan buah segar dan manisan buah pun ada. Yang perlu Anda coba saat sarapan pagi adalah aneka pastry. Mulai donat hingga croissant semua dibuat khusus oleh chef hotel.
Selain itu pancake dan waffle dengan berbagai topping juga menarik untuk dicicipi.
Berada di suatu kawasan yang menurut saya 'jauh dari mana-mana', ternyata tak membuat saya takut kelaparan. Hotel ini juga menyediakan makan siang dan makan malam untuk para tamu. Dengan Rp260.000 ‐ Rp350.000/orang. All you can eat! Anda bisa makan sepuasnya sampai perut membuncit!
Ada satu menu lagi yang wajib dicicipi di hotel ini, Quatrro Pizza. Di Grill Fire and Bar, senampan pizza panas dikeluarkan dari tungku pembakaran. Kulit pizza terasa renyah, lelehan kejunya memenuhi permukaan. Mozzarella, cheddar, dan blue cheese jadi satu. Sebagai pecinta keju, jelas saya mengunyah dengan hati bahagia ha... ha... ha... ha....
KELILING LAPANGAN GOLF
Bersepeda menjadi aktifitas yang selalu ingin saya lakukan, sekalipun saat berlibur. Royal Tulip Gunung Geulis memfasilitasi itu. Beberapa sepeda disewakan dengan harga sewa Rp25.000/jam. Namun karena jumlahnya tidak banyak, sebaiknya Anda melakukan pemesanan pada pihak hotel sehari sebelumnya sekaligus perkiraan berapa lama akan digunakan, agar sepeda bisa disewa bergantian dengan tamu lainnya.
Rencananya, tahun depan pihak hotel akan membangun jalur off road khusus sepeda. Nah, sementara saat ini jalur yang digunakan adalah jalur menyusuri lintasan golf. Jalanannya rata, tapi berkelok dan naik-turun. Ujung-ujungnya up-hills dan down-hills juga, sih, menjajal kekuatan betis.
Lelah mengayuh sepeda, saya berhenti di salah satu pohon rindang di pinggir jalan. Sambil memandang hijaunya rumput lapangan golf yang terawat rapi. Pemandangan ini hanya secuil dari luasnya keseluruhan yang mencapai lapangan 1200 hektar. Dengan 18 hole dan golf club house yang memberikan banyak fasilitas, menjadikan Royal Tulip Gunung Geulis sebagai salah satu pilihan berkunjungnya para pegolf dari Bogor, Jakarta, Bandung, dan sekitarnya.
MEMBERSIHKAN JIWA
Dari teras kamar, saya bisa melihat semacam teras terbuka yang dibangun memanjang menjorok ke lembah. Bagian pinggirnya diberi pagar kaca sebagai pengaman. Zen Deck, begitu sebutannya, teras terbuka ini sering dijadikan lokasi foto prewedding bahkan acara pernikahan pun dilakukan di sini. Ada yang mau mencoba mengucapkan janji pernikahan di alam terbuka?
Mengapa dinamakan Zen Deck? Setahu saya zen adalah aliran Buddha Mahayana yang menekankan meditasi atau semedi. Dan tebakan saya ternyata benar, teras terbuka ini juga dijadikan tempat olahjiwa.
Liburan bukan berarti tidak bangun pagi. Beruntung saya sempat mengikuti latihan healing yoga dipandu oleh seorang yogi master (satu tingkat di atas yoga master). Sambil menghirup segarnya udara, merasakan hangatnya matahari pagi. Dengan gerakan perlahan, melenturkan raga. Berkonsentrasi membersihkan jiwa. Menyingkirkan segala hal negatif dan membangkitkan semangat baru yang positif dalam diri. Usai liburan, hidup pun menjadi lebih berarti.
-------------------------------------------------
ROYAL TULIP GUNUNG GEULIS
www.royaltulipgununggeulis.com
Jl. Pasri Angin, Gadog, Bogor
Telepone: +62 251 756 3800 █
Comments
No comments yet. Be the first to comment!
Leave a Comment