Bukan Sekedar Penyewaan Sepeda
Category: Sepeda • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2017-02-14
Ingin naik sepeda menikmati car free day di Jakarta, tapi tak punya sepeda. Bukan masalah, karena ada tempat penyewaan sepeda. Tak hanya perjam tapi juga bisa disewa harian.
Kastono Mulyo, pemilik rumah yang akrab dipanggil oom Tono ini memang pecinta sepeda. Setelah berhenti bekerja dari sebuah perusahaan Jepang pada 2008. Beliau mempunyai kesibukan baru, yaitu memperbaiki sepeda keponakan dan para tetangga. Atas saran 'pelanggan dadakan' inilah kemudian bengkel sepeda dibuka.
Memanfaatkan sebagian besar lahan rumahnya, mulai teras, garasi, ruang dalam, hingga sebagian jalan di depan rumah semua dipenuhi sepeda.
Ada 50-an sepeda berbagai tipe yang bisa dipilih untuk disewa. Mulai dari sepeda roda tiga untuk anak-anak, sepeda mini, fixie, sepeda balap, montain bike, sampai sepeda ontel. Semua sepeda yang disewakan dalam kondisi baik.
PILIH-PILIH SEPEDA
Jangan tersinggung bila oom Tono bertanya, "Sudah biasa naik sepeda?" Karena dengan begitu pencarian jenis sepeda akan menjadi lebih mudah. Demi keamanan berkendara penyewanya, beliau akan memberi saran sepeda mana yang nyaman digunakan.
Cukup dengan meninggalkan kartu identitas setiap penyewa bisa langsung memilih sepeda. Biaya yang dikenakan Rp15.000/jam, tapi kalau menyewa 24 jam malah dapat diskon 50%. Pembayaran dengan uang tunai bisa dilakukan sebelum sepeda dibawa atau dilunasi saat mengembalikan sepeda.
Oom Tono juga bekerja sama dengam beberapa hotel di seputaran Sudirman, Thamrin, Menteng, dan Sabang, menyediakan sepeda bila ada tamu hotel yang membutuhkan. Jadi kalau Anda yang sedang berlibur ke Jakarta dan tinggal di salah satu hotel di kawasan tersebut, dan ingin bersepeda bisa langsung meminta pihak hotel menelepon MISTER FIXER'S, sepeda pun diantar. Tentunya dengan biaya tambahan ya....
SEPEDA JUGA PERLU KE SALON
Bila sepeda tak nyaman dikendarai, sudah pasti ada masalah. Seperti sepeda saya, yang sudah beberapa hari kayuhan pedalnya tak berputar mulus bahkan macet. Ada yang rusak atau retak di bagian crank set-nya. Dan karena makin parah, dalam perjalanan ke kantor, sepeda saya tinggalkan di bengkel MISTER FIXER'S. Oom Tono hanya manggut-manggut ketika saya bilang, bahwa kocek saya tak mampu untuk membeli crank set yang baru.
"Gampanglaaah. Nanti dilihat dulu kerusakannya apa. Kalau beres hari ini, sore sudah bisa diambil. Kalau belum, kamu pulang pakai salah satu sepeda saya saja" kata beliau sebelum saya berjalan kaki ke kantor (yang letaknya tak terlalu jauh dari bengkel).
Ternyata sore hari sepeda saya sudah selesai diperbaiki. Bagian yang rusak sudah diganti, diakali sedemikian rupa untuk menekan biaya reparasi. Tak hanya diperbaiki, sepeda saya pun dibersihkan. Sepeda yang tadinya kusam karena beberapa hari belum sempat dicuci jadi kelihatan lebih bersinar cemerlang. Bersih hingga sela-sela jeruji.
Melihat cat sepeda kesayangan saya yang sudah tergores di sana-sini, sempat juga berfikir untuk mencat ulang. Dengan biaya Rp600.000, setelah 6-7 hari pengerjaan, sepeda sudah akan kembali tampil baru, rapi, dan mulus! Tapi nanti ya, saya nabung dulu ha... ha... ha....
MERAKIT & REKONDISI
Bagi beberapa penyepeda, merakit sepeda memiliki kepuasan tersendiri dibanding membeli yang sudah jadi. Dalam proses merakit, pemilihan dan pemasangan bagian-bagian sepeda bisa dicicil sesuai isi kantong. Bulan ini beli batangannya, bulan depan roda, bulan depannya lagi setang, dan seterusnya. Nah, cepat tidaknya sepeda jadi, tergantung apakah semua bagian dan onderdil sudah terbeli atau belum. Yang perlu diketahui, bukan berarti total harga sepeda rakitan jadi lebih murah daripada sepeda jadi, lho ya...
Pada suatu hari saya mampir ke MISTER FIXER'S, oom Tono sedang mengeluarkan sepeda roda tiga. Bukan sepeda anak-anak, tapi sepeda orang dewasa dengan 1 roda di depan, 2 roda di sisi kanan dan kiri. Pedalnya disambungkan dengan 2 rantai bersisian.
"Ini pesanan khusus kios laundry kiloan" oom Tono menjelaskan. Sengaja dipesan seperti itu karena bagian belakangnya memang untuk meletakkan keranjang besar cucian yang diambil dari atau dikirim ke pelanggan. Wah, kereeen! Beginilah seorang yang cinta sepeda memperbaiki dan menciptakan sesuatu dengan hati. Hasilnya detil dan rapi.
CINTA SEPEDA DARI HATI
Karena faktor keturunan, oom Tono menderita diabetes dan penyakitnya itu sempat tak terkendali. Tapi ternyata setelah rutin bersepeda 1-2 jam setiap pagi, gula darahnya pun sedikit demi sedikit mulai normal kembali. Kini di usia 62 tahun, beliau tetap tampak sehat, bugar, dan masih mampu menangani sendiri bengkel sepedanya.
Tak melulu pasang harga, beliau juga membebaskan beberapa anak dari rumah yatim meminjam sepeda tanpa membayar. "Daripada sore-sore mereka keluyuran nggak jelas, lebih baik main sepeda. Lebih sehat.," begitu kata beliau yang tak pernah lupa bertanya, "Sepedahan sampai ke mana tadi?"
Suatu Minggu pagi, dua orang anak datang hendak mengembalikan sepeda.
"Kalian bayar untuk 3 jam, masih 1,5 jam lagi. Sana keliling-keliling lagi!" kata oom Tono tak mau menerima sepedanya kembali. Dengan ragu-ragu kedua anak itu mengayuh pergi.
"Kebanyakan anak-anak yang nyewa sepeda begitu. Nyewa tapi nggak lihat-lihat jam" kata oom Tono, "Kalau jam sewa belum habis sebaiknya jangan dikembalikan, kan sudah bayar. Kalau minjamnya jadi lebih lama malah nggak apa-apa, kan nanti bayar lagi ha... ha... ha...."
Belum 10 menit kedua anak tadi kembali.
"Sudah saja, oom. Kami sudah capek," kata salah satunya sambil mengelap wajah yang kelelahan. █
MISTER FIXER'S
Jl. Karet Belakang III, Setiabudi,
Jakarta Selatan
Telepon: 0813 1084 2789
Jam buka: Setiap hari: 07.00 ‐ 17.00 (atau dengan perjanjian)
Comments
No comments yet. Be the first to comment!
Leave a Comment