Saat Kantuk Mendera, Istirahatlah Sejenak
Category: Iklan Moral • Author: Terry Endropoetro • Published on: 2016-07-05
Menjelang lebaran, banyak orang 'berlomba-lomba' update status di akun-akun media sosial tentang perjalanan mudik mereka. Kalau membacanya, rasanya jadi ikutan mudik. Di antara banyak ciutan, ada satu yang mengagetkan.
Beberapa minggu sebelumnya saat bertemu di acara buka puasa bersama, mbak Nunik bercerita bahwa dia berencana mudik ke Yogyakarta bersama adik perempuan, dan ibundanya. Naik mobil pribadi yang dia kendarai sendiri bergantian dengan si adik.
"Jantung rasanya sudah mau copot," kata mbak Nunik tak memungkiri. Akhirnya mereka memutuskan menepi, Hilangnya kesadaran beberapa detik sudah memberi tanda pada tubuh untuk beristirahat. Untunglah apa yang dialami mbak Nunik tak berakibat fatal, kemudi masih bisa dikuasai, mobil pun masih tetap di jalurnya. Pengalaman mbak Nunik itu langsung menginspirasi saya unutk membuat #iklanmoraluntukbangsa.
Menahan rasa kantuk emang menjadi kendala para pengendara. Kalau di jalan tol atau jalan raya yang tak memungkinkan mobil untuk berhenti, biasanya rasa kantuk dicoba untuk ditahan. Padahal akibatnya bisa merugikan kita sendiri, bahkan terkadang juga orang lain. Kecelakaan pun sering terjadi karena harus memburu waktu jadi kantuk harus dilawan karena dianggap sebagai penghalang, kalau perlu tancap gas teruuus, supaya cepat sampai tujuan!
Jadi sebaiknya dalam perjalanan, menepilah selama masih ada kesempatan beristirahat. Jangan anggap sepele masalah kantuk di jalan raya, karena taruhannya nyawa. █
Comments
No comments yet. Be the first to comment!
Leave a Comment